BANTENRAYA.COM – Wakit Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah sangat menyayangkan insiden yang menimpa Ustad Abdul Somad di Singapura saat hendak liburan.
Fahri Hamzah menilai keimigrasian Singapura yang mendeportasi UAS dianggap tidak beradab.
Selain itu, Fahri Hamzah juga menyebut persoalan UAS dideportasi dari Singapura telah melanggar nilai-nilai dasar ASEAN.
Menurut Fahri Hamzah melalui cuitannya di akun Twitter @Fahrihamzah mengatakan bahwa dalam prinsip keimigrasian modern, pelayanan imigrasi sejatinya harus mempermudah silaturahim antar sesama manusia.
Baca Juga: Hamil Duluan Saat Jalani Proses Hukum, Dea OnlyFans 4 Kali Coba Bunuh Diri
Apalagi, jelas Fahri Hamzah, silaturahim ini dilakukan dari satu negara dengan negara lainnya.
Sehingga, dengan niatan tersebut, Fahri menyatakan seharusnya negara tidak perlu cemas dan khawatir.
“Negara tidak perlu memiliki kecemasan berlebihan sebab pada dasarnya people to people contact tak bisa dihindari,” ujar Fahri Hamzah.
Kemudian, Fahri melihat bahwa ada persoalan lain yang nampak dari kasus UAS yang dideportasi dari Singapura.
“Yaitu berkembangnya Islamophobia tidak saja di beberapa negara tetangga tetapi juga termasuk di dalam negeri,” ungkap Fahri.
Ia menyebut bahwa Islamophobia yang berkembang telah menjadi penyakit berbahaya yang bisa mencederai rasa kemanusiaan.
“Islamophobia dan berbagai macam kebencian kepada sesama adalah penyakit ummat manusia kita hari ini,” jelasnya.
Selanjutnya, Fahri menjelaskan untuk menghilangkan penyakit Islamophobia PBB telah menetapkan tanggal 15 Maret sebagai hari Internasional melawan Islamophobia.
“PBB telah mulai melancarkan kampanye global untuk melawan penyakit sosial ini,” imbuhnya.
Terakhir, Fahri menrgaskan bahwa dari kasus UAS yang dideportasi dari Singapura dapat menjadi pelajaran awal di kawasan ASEAN.
“Paling tidak di dalam negeri sendiri,” pungkasnya.***
 
			

















