BANTENRAYA.COM – Ratusan orang siap mengadopsi dua balita yang dibuang orangtuanya di depan pabrik PT CBS, Kawasan Modern Cikande, Desa Barengkok, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.
Dua balita yang dibuang orangtuanya tersebut masing-masing berusia 9 bulan dan 3 tahun.
Keduanya ditinggalkan begitu saja oleh orangtuanya dengan sebuah tas kecil berisi pakaian anak dan satu botol susu.
Baca Juga: 3 Poros Pilpres 2024 dengan Ganjar-Airlangga, Anies-AHY dan Prabowo-Puan, Siapa yang Menang?
Dua balita tersebut kini dititipkan di Yayasan Baitul Quran di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang yang merupakan lembaga binaan Dinas Sosial Kabupaten Serang Kabupaten Serang.
Ratusan warga menyatakan siap untuk mengadopsi dua balita tersebut jika orangtuanya tak mau mengurusnya.
Pernyataan siap adopsi antara lain disampaikan langsung ke Dinsos Kabupaten Serang, juga di pesan masuk ke redaksi bantenraya.com.
Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo 18,1 Persen dan Puan Maharani 0,8 Persen
“Kalo enggak ada yang ngurus bisa dimintakah?” kata akun instagram @wahyu_sulaiman98 di akun instagram Banten Raya.
“Info lur buat bisa adopsi anak,” kata akun @randomala.lah.
“Boleh gak aku adopsi salah satunya min,” kata seorang warga yang mengirimkan pesan kepada akun Facebok Banten Raya.
Pesan serupa dikirimkan kepada Banten Raya yang bertanya apakah dua balita tersebut boleh diadopsi atau tidak.
Kasi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinsos Kabupaten Serang Siti Aminah menuturkan, sejak ditemukan pada Minggu 3 April 2022 sampai dengan saat ini kedua balita tersebut tidak pernah mencari-cari orangtuanya.
“Anaknya enggak rewel dan kelihatannya mereka menikmati di tempat yang baru dan sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru,” katanya.
Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari Ke-7, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
Ia mengungkapkan, ada banyak orang yang menghubungi melalui telepon dan berminta untuk mengadopsi dua balita tersebut.
“Ada banyak yang nanya lewat telepon tapi belum sampai proses ke sana karena kita akan mengutamakan reunifikasi keluaga kalau keluarganya sudah ditemukan,” tuturnya.
Sementara itu Sakti Peksos Dinsos Kabupaten Serang Fariz Wajdi mengungkapkan, sesorang yang mengaku sebagai ibu kandungnya mendatangi Baitul Quran.
“Ada yang menghubungi ke saya dan mengaku sebagai ibu kandungnya. Katanya semalam sudah datang ke Baitul Quran, kita sampaikan kepada yang ngasuh kalau ada yang minta jangan diberikan,” katanya.
Fariz menjelaskan, yang dapat menentukan sesorang itu ibu kandungnya atau bukan adalah pihak kepolisian.
“Kita tidak bisa percaya begitu saja kalau ada yang mengaku sebagai ibu kandungnya,” tuturnya.***