BANTENRAYA.COM – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian (BBWSC3) menggelar peringatan Hari Air Dunia (HAD) ke-30.
Kegiatan peringatan Hari Air Dunia yang berisi penanaman biopori dan penghijauan kampus digelar di ruang Convention Hall Gedung Rektorat Lantai 1 Kampus Untirta Sindangsari, Kabupaten Serang.
Kegiatan Hari Air Dunia yang digelar Untirta mengusung tema “Mantab” yakni Melestarikan Air Tanah Agar Kesinambungan.
Baca Juga: Bisa Diakses, Diduga Gara-Gara Video Ini Dea OnlyFans Ditangkap
Kepala BBWSC3 I Ketut Jayada mengungkapkan, dengan adanya kegiatan penanaman biopori dan penghijauan di lingkungan kampus Untirta, merupakan gerakan yang sangat tepat terutama dalam momentum HAD.
Hal ini juga dalam rangka guna mendukung visi Untirta dalam mewujudkan Untirta sebagai Integrated Smart and Green (It’S Green) University yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing di kawasan ASEAN tahun 2030.
“Hari Air Dunia dicanangkan pada Sidang Umum PBB di Rio Janeiro tahun 1992, yang menyadarkan bahwa kita harus mempunyai momentum terkait melestarikan sumber-sumber air kita,” katanya.
Baca Juga: Terus Erupsi, Begini Kondisi Terbaru Gunung Anak Krakatau
Ia menjelaskna, bahwa air adalah sumber dari kehidupan. Pada tahun ini dilaksanakan Hari Air Dunia yang ke-30, bersyukur pada kesempatan ini dilaksanakan di Kampus Untirta.
“Kami sangat mendukung visi dan misi kampus Untirta yakni smart and green campus. Kegiatan ini bersinergi dan sejalan dengan kegiatan yang berupaya pada pelestarian sumber-sumber air,” ujarnya.
Ketut mengungkapkan, kolaborasi dari agenda ini telah lama dibahas, tetapi momentum hari Air Dunia menjadi hari yang tepat untuk aksi nyata melakukan penanaman pohon dan biopori.
Baca Juga: PA 212 Gelar Aksi Bela Islam 2503 di Depan Istana Presiden, Polisi Imbau Warga Tidak Perlu Risau
Hal itu sebagai langkah BBWSC3 mendukung visi dari Kampus Untirta yang smart and green, yang salah satunya adalah ground water sebagai isu yang sedang marak digalakkan.
Ia pun berharap dari gerakan skala kecil ini menjadi awal yang luar biasa dari kolaborasi BWBSC3 dan Untirta demi membangun Banten yang lebih baik.
Di lokasi yang sama, Rektor Untirta Fatah Sulaiman menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan hal yang patut dilakukan sebagai generasi penerus dari nilai-nilai suri tauladan Kesultanan Banten yang menjadi teladan dari pembangunan Banten.
Baca Juga: Link Beli Tiket Konser Justin Bieber di Jakarta, Pesan Online Sekarang!
“Kita akan sekaligus membuat sumur resapan air biopori untuk air tanah dan penanaman pohon yang sudah diteladankan oleh pendahulu kami, yaitu Sultan Maulana Yusuf, inisiator pembangunan Tasikardi,” katanya.
“Sehingga hal ini menjadi legacy yang tentu harus dilestarikan oleh penerus yang berada di Kampus Sultan Ageng Tirtayasa dengan valueJAWARA yaitu Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel,” sambung Rektor.
Ia menambahkan, Untirta telah menyiapkan diri sebagai pola kampus terintegrasi di lima zona kampus dengan sistem pengembangan infrastruktur secara bertahap, dengan pemanfaatan sistem aplikasi yang smart untuk mengkoordinasikan berbagai zona.
Baca Juga: 5 Link Twibbon Ramadhan 1443 H Tahun 2022 Desain Keren dan Menarik Lengkap dengan Cara Pemasangannya
Selain itu, Untirta ingin turut serta menyukseskan program dunia SDGs, yang salah satunya adalah sistem konservasi air dan energi. ***



















