BANTENRAYA.COM– Konglomerat Indonesia Chairul Tanjung meyebut dirinya adalah generasi kolonial sementara bangsa Indonesia kini didominiasi generasi millenial.
Pernyataan Chairul Tanjung diatas terungkap saat ia menjadi salah satu pembicara Konvensi Nasional HPN 2022 bertema Membangun Model media massa berkelanjutan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa 8 Februari 2022.
Chairul Tanjung menyebut dirinya generasi kolonial karena lahir sebelum perkembangan teknologi informasi terjadi. “Maka saya tidak menggunakan media sosial karena memang lahir dari genersi kolonial,” katanya.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Pers Nasional, 9 Februari 2022 Terbaru, Terbaik, Dapat Diunduh Gratis
Dalam kesempatan ini Chairul Tanjung juga menyatakan bahwa proses transformasi sekarang ini telah terjadi.
“Kita tahu era digitalisasi telah datang dan era ini dipercepat dengan era pandemi. Tadinya sebelum pandemi transformasi digital akan dianggap lambat namun karena pandemi proses transformasi berlangsung cepat,” bebernya.
Dikatakan Chairul Tanjung bagi insan media transformasi cepat ini membuat tergaket-kaget dan banyak yang tidak siap. Akibatnya juga banyak industri pers kita berupaya melakukan transformasi.
Baca Juga: Rajin Salat Tapi Berzina Apakah Diampuni Allah SWT, Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber
“Tapi tidak semua berhasil karena pardigmanya berbeda mulai dari pola piikir sampai pola tindak. Ini jadi PR bagi kita,” tandasnya.
Dengan perkembangan teknologi informasi, insdustri digital masuk dengan mudah.
“Maka banyak pula teman-teman berusaha membuat media digital. Memang mudah membuat digital tapi yang sukses dan merebut pasar itu tidak mudah. Ini semuanya kenyataan yang kita hadapi dan masalah menjadi PR kita,” kata Chairul Tanjung.
Baca Juga: Buaya Berkalung Ban: Akhirnya Bisa di Lepas, Berikut Fakta-faktanya
Hal lain yang dikatakan Chairul Tanjung adalah terkait dengan perubahan demografi SDM Indonsia. “Generasi sekarang baby boomer dan saya masuknya geenari kolonial karena gaptek pada teknologi tapi kami terpaksa melakukana daptasi.” ***















