BANTEN RAYA.COM – Lembaga survei Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei tentang kriteria kepemimpinan nasional 2024-2029 pada 2 Januari 2022.
Kriteria tersebut didasarkan pada 3 aspek kepemimpinan yang diinginkan masyarakat yaitu aspek ekonomi, aspek pemerintahan yang bersih, serta aspek stabilitas politik dan keamanan. Survei juga melibatkan beberapa nama tokoh bangsa.
Hasilnya, Airlangga Hartarto terpilih sebagai tokoh yang diinginkan dan dipilih dengan tingkat elektabilitas sebesar 18,3 persen. Untuk posisi kedua ditempati Prabowo Subianto 16,2 persen, lalu secara berurut persentase yang diraih para tokoh lainnya adalah Ganjar Pranowo 14,4 persen, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) 5,9 persen, Sri Mulyani 5,4 persen Anies Baswedan 3,3 persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Moeldoko 3,1 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen, Harry Tanoesudibjo 2,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Khofifah Indarparawangsa 1,9 persen, Erick Thohir 1,7 persen dan yang belum memilih 13,7 persen.
Baca Juga: Airlangga Memiliki Modal Politik untuk Dicalonkan Menjadi Capres 2024
Direktur Eksekutif PSI Andri Gunawan mengatakan, survei tersebut dilakukan pada 14 hingga 29 Desember 2021. Dengan jumlah total sampel sebanyak 1.820 orang responden tersebar di 34 Provinsi. Sampel ditarik dengan metode multistage random sampling.
“Survei mengandung tingkat toleransi kesalahan plus minus 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” katanya.
Dari hasil survei, lanjut Andri, sebesar 89,9 persen masyarakat menginginkan kemajuan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi, 84,2 persen menginginkan pemerintahan yang bersih dan 70,3 persen masyarakat menginginkan pemerintah yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
“Sedangkan pemerintah yang kuat menurut masyarakat yang jika Presiden di dukung oleh mayoritas DPR sebanyak 82,9 persen, didukung pelaku bisnis/dunia usaha baik dalam dan luar negeri 88,6 persen, serta yang menyatakan mampu mengendalikan aparat hukum dan keamanan sebanyak 90,7 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Menko Airlangga : Perjanjian RCEP akan Mendatangkan Manfaat dan Menarik Investasi bagi Indonesia
Selain itu, temuan survei juga menunjukkan preferensi masyarakat pada partai politik dengan elektabilitas PDIP mencapai 12,7 persen, sedangkan posisi kedua, dengan ditempati Golkar dengan elektabilitas 12,4 persen, posisi ketiga Gerindra 11,9 persen.
Posisi berikutnya ditempati Demokrat, dengan elektabilitas 8,9 persen dimana Demokrat menjadi parpol diluar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil pemilu 2019. Lalu ada partai PKB yang memimpin elektabilitas papan tengah sebesar 7,1 persen, disusul Nasdem yang meraih elektabilitas 6,8 persen. Kemudian partai-partai Islam lainya yaitu PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen.
Baca Juga: Menko Airlangga : Tahun 2021 Jumlah Investor Pasar Modal Meningkat Signifikan Menjadi 7,38 juta
“Sisanya adalah partai-partai baru yang diprediksi tidak bakal lolos ke Senayan, yaitu PSI meraih elektabilitas 1,3 persen, sedangkan Perindo dengan elektabilitas 1,3 persen. Hanura (1,1 persen), PBB (0,9 persen), PKPI (0,8 persen), Berkarya (0,8 persen), dan Garuda (0,8 persen). Kemudian partai partai politik yang baru terbentuk yang sedang membentuk kepengurusan untuk ikut serta dalam pemilu 2024 hanya partai Prima menjadi preferensi publik dengan tingkat elektabilitas 1,4 persen, disusul Partai Gelora 0,7 persen, Partai UMAT 0,2 persen dan sisa yang belum memilih sebanyak 18,9 persen,” paparnya. ***