BANTENRAYA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi hujan bakal melanda Kota Cilegon satu pekan ke depan.
Hal itu membuat sejumlah perkampungan di Kota Cilegon menjadi rawan banjir, termasuk, titik paling rawan yakni perkampungan di sekitar industri berdiri, misalnya daerah Ciwandan dan Pulomerak.
Drainase yang menyempit dan minimnya saluran di hilir sungai menuju laut membuat air mudah naik atau meluap kepemukiman.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Muhammad Saiful Basri menjelaskan, ada persoalan yang membuat perkampungan di hilir sungai terutama kawasan industri mudah banjir.
“Air hujan dari hulu saat ini tidak mengalir lurus ke laut. Banyak yang tertahan, menyempit, bahkan harus berputar karena salurannya terpotong atau tertutup kawasan industri,” katanya, Kamis 18 Desember 2025.
BACA JUGA:Langganan Banjir, Warga Perumahan Grand Sutera Kota Serang Ngungsi ke Masjid
Saiful Basri menyatakan, dengan kondisi itu membuat air tidak tertampung dan melububer ke pemukinan di sekitar industri.
“Seharusnya sejak awal pembangunan, saluran air dari hulu sampai hilir sudah dipetakan dengan baik, termasuk lebar, kedalaman, dan jalur alirannya,” ujarnya.
Ia mendorong agar Pemkot Cilegon melakukan evaluasi sistem drainase secara menyeluruh, terutama kawasan industri.
“Jangan sampai kepentingan investasi mengorbankan keselamatan warga. Drainase harus menjadi bagian penting dari perencanaan,” tegasnya.***
















