BANTENRAYA.COM – Museum Multatuli Rangkasbitung membukukan jumlah kunjungan pada periode Januari hingga November 2025 mencapai 25.187 orang.
Angka itu menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap museum anti kolonialisme pertama di Indonesia tersebut.
Salah satu faktor tingginya minat kunjungan ke Museum Multatuli juga lantaran koleksi yang sangat bervariasi.
BACA JUGA: Anggaran Dana Desa 2026 Diprediksi Menyusut, Program Bang Andra Jadi Tumpuan
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak, Yosep M Holis menyebut kunjungan itu berasal dari berbagai kalangan.
Mulai dari pelajar, masyarakat umum, hingga wisatawan mancanegara.
Menurutnya, Museum Multatuli menjadi salah satu magnet yang mampu menarik wisatawan ke Kabupaten Lebak.
BACA JUGA: Maman Mauludin Gugat PTUN Usai Diberhentikan Sekda Cilegon, Begini Respon Robinsar
“Angka ini cukup tinggi dan kita prediksi akan terus bertambah hingga akhir Desember 2025. Evaluasi dan pembenahan juga rutin kita lakukan,” kata Yosep, Jumat, 12 Desember 2025.
Yosep mengungkapkan, saat ini Museum Multatuli mempunyai 277 koleksi yang di pamerkan kepada masyarakat dan pengunjung.
Belum lama ini, ada penambahan koleksi baru, diantaranya Kacapi Buhun dari Baduy buatan Ki Pantun, Uang Republik Indonesia Daerah Banten, Foto-foto Bung Karno saat berkunjung ke Rangkasbitung dan Buku terkait uang Banten.
“Selain itu, ada juga novel, koin, kain, foto-foto, dan koleksi lainnya. Dengan koleksi yang beragam, museum ini menawarkan pengalaman belajar yang menarik bagi pengunjung,” ujar dia.
Untuk membuat Museum ini menarik, Yosep menjelaskan, untuk koleksi di Museum Multatuli di buat interaktif.
Dari ratusan koleksi hampir 50 persen koleksi bisa dipegang oleh pengunjung yang datang ke Museum Multatuli, baik koleksi yang ada di luar dan dalam.
“Yang bersentuhan ada empat patung, terus 11 buku dari berbagai bahasa. Jadi hampir 100 koleksi bisa dipegang, karena kebanyakan sisanya ada replika ya,” tandasnya. ***



















