BANTENRAYA.COM – Kota Serang diguncang gempa bumi berkekuatan 8 skala richter (SR).
Gempa bumi berkuatan 8 SR ini menimbulkan banjir di sejumlah titik dan kebakaran.
Imbas gempa bumi disertai banjir ini menimbulkan dampak yang dahsyat bagi Kota Serang.
Mulai dari kerusakan bangunan, infrastruktur, kerugian materiil, pengungsian, warga luka-luka, hingga menelan satu korban jiwa akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
BACA JUGA: 5 Link Twibbon Hari Wayang Nasional 7 November 2025, Desain Unik dan Kekinian
Fenomena alam ini terjadi dalam acara gladi simulasi banjir dan gempa bumi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang di lapangan Perumahan Banten Indah Permai, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Kamis 6 November 2025.
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia mengatakan, simulasi bencana banjir dan gempa bumi ini dalam rangka pencegahan dan penanganan bencana di Kota Serang.
“Simulasi ini upaya preventif dan penanganan bencana di Kota Serang, dan lebih mendorong usaha-usaha preventif dalam penanganan bencana, bukan lagi yang sifatnya responsif,” ujar Agis, kepada Bantenraya.com.
Ia mendorong kolaborasi antar stakeholder dalam penanganan bencana di Kota Serang, karena penanganan bencana bukan leading sektor BPBD semata.
“Dan ini kita juga mendorong adanya kolaborasi dalam hal penanganan bencana di Kota Serang,” ucap dia.
Agis menegaskan, penanganan bencana bagian dari pelaksanaan undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
“Tanggung jawab penanganan bencana itu tidak bisa dibebankan oleh satu stakeholder, bukan hanya kolaborasi antar OPD, bukan hanya kolaborasi masyarakat, tapi semuanya lintas OPD, lintas stakeholder, baik itu dari pemerintahan, masyarakat maupun dari pihak swasta lainnya. Jadi ini yang kemudian kita dorong untuk bisa sinergi dalam rangka usaha preventif penanganan bencana,” tandasnya. ***



















