BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur atau Wagub Banten A Dimyati Natakusumah kembali menyoroti kasus dugaan kekerasan di SMAN 1 Cimarga.
Ia menegaskan, apa yang terjadi di SMAN 1 Cimarga tak seharusnya terjadi karena masih ada cara yang lebih baik yang seharus dilakukan pihak sekolah.
Pernyataan terkait kasus di SMAN 1 CImarga tersebut disampaikan Dimyati melalui akun Instagramnya di @dimyati.natakusumah dalam unggahannya, Jumat 17 Oktober 2025.
BACA JUGA: Keren! Cokelatin Signature jadi Brand Lokal Asal Tangerang yang Tembus Pasar Global
“Alhamdulillah, kasus SMAN 1 Cimarga selesai secara damai melalui mediasi Gubernur Banten. Namun, perlu diingat bahwa merokok dan kekerasan sama-sama tidak bisa ditoleransi di dunia pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai Indonesia sebagai negara hukum maka setiap pelanggaran harus ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
“Sebagai negara hukum, setiap pelanggaran harus disikapi dengan bijak dan sesuai aturan. Sekolah harus menjadi tempat menanamkan akhlak, disiplin, dan saling menghormati,” katanya.
Mantan Bupati Pandeglang ini juga menekankan adanya tindak kekerasan secara fisik terhadap pelanggaran siswa.
Ia lebih setuju jika siswa bandel ditangani melalui pendekatan melalui perangkat sekolah seperti layanan bimbingan dan konseling (BK).
“Jangan ditendang, jangan dipukul. Rangkul anak-anak itu. Kalau anak-anak nakal juga panggil BK, konseling.
Jika sang siswa masih juga membandel setelah itu, lanjut Dimyati, maka pihak sekolah bisa melakukan pemanggilan orang tua hingga sanksi yang lebih berat lagi.