BANTENRAYA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Pustakawan Nasional, Unit Pelaksana Akademik (UPA) Perpustakaan Untirta menggelar ‘Seminar Tantangan dan peluang profesi Pustakawan di Era Disrupsi dan Penandatanganan Kerja sama’ di Ruang Multimedia, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang.
Hadir dalam kegiatan ini Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara, Kepala UPA Perpustakaan Untirta Firman Hadiansyah dan para pustakawan.
Menurut Firman, UPA Perpustakaan Untirta selalu berusaha memberikan pelayanan yang dari waktu ke waktu kualitasnya terus dikembangkan. Proses pelayanan dilakukan adalah lebih dari 30 ribu orang.
“Kami harus berusaha semaksimal mungkin akan memberikan pelayanan dan berkerja sama berbagai lapisan, agar tingkat kegemaran membaca atau indeks kegemaran membaca di Banten itu bisa meningkat. Bukan hanya tugas DPK Banten saja melainkan juga harus menjadi kewajiban bagi semua lembaga yang terkait,” ujarnya, kemarin.
Di lokasi yang sama, Usman mengatakan, para pustakawan sudah menjadi elemen paling penting dalam lingkup perpustakaan.
Namun, dalam memajukan perpustakaan harus dilakukan bersama sama dalam menjalaninya.
Baca Juga: Marapthon Season 3 Bakal Pelihara Gajah, Dikonfirmasi oleh Reza Arap
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dengan semangat yang sama, untuk memajukan perpustakaan bukan hanya sekadar baca tulis melainkan juga soal kecerdasan dan pemberdayaan,” ujarnya.
Sementara itu, Fatah Sulaiman mengungkapkan bahwa Untirta sudah melakukan perbaikan dan implementasi dalam memajukan literasi baik di Untirta maupun dalam jangkauan yang lebih luas di masyarakat.
“Perayaan ini akan memajukan literasi kita, khususnya di Provinsi Banten dan Untirta. Kita sudah berkomitmen berkolaborasi meningkatkan kapasitas dan kualitas bacaan. Khususnya yang ada di Untirta baik text book maupun digital, baik jurnal, buku ajar maupun text book lain yang digerakkan oleh akademisi di Untirta dan itu bisa diakses,” ungkapnya.
“Perpustakaan Untirta melalui ide dari Pak Firman ini sudah menyiapkan lounge, yang kualitasnya jauh lebih bagus. Jadi betul pustakawan bukan hanya menyiapkan fasilitas bacaan tapi juga memberikan kesadaran soal peningkatan literasi bukan hanya buat akademisi kampus melainkan juga untuk masyarakat seperti yang sudah kita siapkan kampung literasi di sekitar kawasan kampus yang kita bina,” sambung Rektor. ***