BANTENRAYA.COM – Puluhan guru di Provinsi Banten menggelar aksi demonstrasi di depan Rumah Dinas Gubernur Banten.
Mereka menuntut pembayaran honor tugas tambahan (tuta) yang sudah enam bulan sejak Januari 2025 belum dibayarkan.
Puluhan guru itu menuntut agar honor tuta segera dibayarkan karena selama ini honor tersebut juga dibayarkan.
Baca Juga: Jelang Ajang Piala Presiden 2025, Cek Jadwal Pertandingan dan Klub yang Terdaftar
Tatjeri, koordinator aksi, mengatakan, para guru sudah menunggu lama honor tuta mereka namun hingga kini tidak jelas apakah akan dibayarkan atau tidak.
“Tuntutan kami adalah dibayarkannya tunjangan tambahan. Ini adalah tugas tambahan seperi wakasek, wali kelas, pembina ekskul, dan lainnya,” kata Tatjeri yang ditemui di sela aksi, Kamis, 3 Juli 2025.
Tatjeri mengatakan, selain menuntut pembayaran tuta, para guru juga menuntut kenaikan tunjangan kinerja bagi para guru.
Baca Juga: BRI Branch Office Serang Bantu Sistem Pengolahan Air Bersih di Ponpes Daar El Ihsan
Pasalnya, tunjangan guru saat ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tunjangan kinerja pejabat struktural.
“Sudah tunjangan kecil, dapat tunjangan tambahan juga kecil, sekarang malah dihapus,” kata Tatjeri.
Para guru juga tidak habis pikir mengapa tuta guru yang harus dihilangkan.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Ini Alasan Bupati Serang Tunjuk Ida Nuraida Jadi Penjabat Sekda
Padahal, tunjangan kinerja pejabat atau juga kepala sekolah dan pengawas yang lebih besar malah tidak dikurangi.
Diketahui, tuta untuk wakil kepala seolah adalah sebesar Rp2,5 juta per bulan. Sementara untuk wali kelas, pembina ekskul, pelatih, dan lainnya hanya Rp450 ribu per bulan. ***















