BANTENRAYA.COM – Layanan penukaran uang atau money changer di Kota Serang selama musim haji mengalami penurunan sekitar 10 persen, padahal pada momen tersebut menjadi salah satu puncak bisnis layanan tersebut.
Pengelola Money Changer CMA Abdur Rohman mengatakan, salah satu penyebab turunya transaksi penukaran ini karena haji furoda yang tidak diberangkatkan, disebabkan oleh keputusan Kerajaan Arab Saudi yang tidak mengeluarkan visa mujamalah (visa haji furoda) untuk musim haji tahun ini.
“Biasanya kalau musim haji ini bisa sampai 30 orang lebih yang datang, kalau tahun ini sekitar 10-20 orang saja yang melakukan penukaran dalam sehari, mungkin karena tidak ada haji furoda,” kata Rohman kepada Bantenraya.com, di Jalan Maulana Yusuf Nomor 2 Kota Serang, Kamis 3 Juli 2025.
Baca Juga: 6 Bulan Pembayaran Honor Tuta Macet, Puluhan Guru di Banten Kepung Rumah Dinas Gubernur
Penurunan juga secara umum sudah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir, lantaran penyedia jasa travel haji sudah menyiapkan penukaran uang untuk para jamaahnya.
“Jadi travel haji juga sudah menyiapkan, dan mereka mayoritas menukar uang ini di Jakarta, karena lebih banyak juga,” jelasnya.
Selain itu, tren transaksi digital yang terus berkembang hingga mencakup berbagai negara uga membuat para pelaku jasa money changer kini mulai tersingkir.
Baca Juga: Jelang Ajang Piala Presiden 2025, Cek Jadwal Pertandingan dan Klub yang Terdaftar
“Ini juga termasuk, biasanya para karyawan yang kerja di Timur Tengah itu melakukan penukaran untuk gaji selama enam bulan, tapi kalau sekarang hanya hitungan gaji satu bulan sisa saja,” paparnya.
Meski demikian, pihaknya tetap optimis selama transaksi perjalanan antar negara dan kunjungan warga negara asing masih diperbolehkan usaha ini akan terus bertahan.
“Selama masih ada perjalanan dan perekonomian normal, dan belum lagi warga negara asing yang bekerja disini, akan terus ada,” tutur Rohman.
Baca Juga: BRI Branch Office Serang Bantu Sistem Pengolahan Air Bersih di Ponpes Daar El Ihsan
Pengelola Money Changer PT Salima Inti Valasindo (SIV) di Pasar Lama Jihadu Salam juga menyampaikan hal serupa, penukaran uang terutama Dirham dan Real selama musim haji mengalami penurunan.
Biasanya, masyarakat yang melakukan penukaran uang ke Real atau Dirham untuk kebutuhan haji mencapai Rp10-15 juta koni hanya Rp2-3 juta saja
“Ini terbilang kecil, biasanya sih bisa puluhan juta. Mungkin karena biaya haji yang naik, karena masyarakat juga tentu ingin bawa uang lebih banyak, namun kondisinya kan daya beli sedang lesu,” ujarnya.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Ini Alasan Bupati Serang Tunjuk Ida Nuraida Jadi Penjabat Sekda
Hampir 90 persen, masyarakat yang melakukan penukaran uang ialah para pekerja yang mengadu nasib di wilayah Timur Tengah.
“Semua jenis mata uang dari negara lain ada, kalaupun tidak ada kami sampaikan kepada konsumen, dan paling nunggu ada yang melakukan penukaran,” kata Salam.***



















