BANTENRAYA.COM – Sejumlah pedagang di bahu jalan di sekitar Pasar Kranggot Cilegon menolak direlokasi di dalam kawasan pasar.
Para pedagang di bahu jalan Pasar Kranggot merasa khawatir dagangannya akan sepi pembeli jika direlokasi lantaran para pelanggannya sudah kadung hafal lokasi berjualan mereka yang sekarang.
Sebelumnya, Walikota Cilegon Robinsar akan melakukan relokasi para pedagang di bahu jalan area Pasar Kranggot untuk merapikan area pintu masuk dan pintu keluar.
Baca Juga: Sharing Time Bersama Ustadz Hanan Attaki di Kota Serang, Cek Jadwal dan Lokasi di Sini
Tempat relokasi para pedagang Pasar Kranggot Cilegon telah disiapkan oleh Pemkot Cilegon di hanggar barat.
Namun, kebijakan tersebut justru ditolak oleh para pedagang di Pasar Kranggot Cilegon, dan tak ingin pindah lokasi tempat berjualan.
Pedagang tahu tempe di Pasar Kranggot Cilegon Ali Sobri mengaku, meskipun telah disediakan tempat penjualannya, dirinya enggan dipindahkan lokasi jualannya ke tempat lain.
Baca Juga: Link Nonton Pump Up The Healthy Love Episode 5 Sub Indo Full Movie Beserta Spoiler Bukan Bilibili
Ia berjualan di Pasar Kranggot Cilegon dari pukul 02.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, namun pembeli saat ini, kata dia, sedang menurun.
“Tetap ga mau meskipun udah disediakan tempatnya juga. Pasar ini lagi sepi udah satu bulan, kalau pindah langganan pasti berkurang,” kata Ali kepada Banten Raya, Rabu 14 Mei 2025.
Menurutnya, jika penjual di Pasar Kranggot Cilegon di relokasikan, maka para pedagang perlu memulai semuanya dari mulai nol lagi.
Baca Juga: Gubernur Banten Andra Soni Akui Kepiawaian Dedi Mulyadi dalam Membuat Konten Digital
“Sekarang saja sudah sepi, apalagi kalau nanti pindah kita harus jualan dari nol lagi. Ya pedagang lain juga sama pasti ga mau pindah,” ucapnya.
Ia menyarankan, Pemkot Cilegon tak perlu melakukan relokasi pedagang di bahu jalan, namun dilakukan saja penertiban jalannya.
“Ya yang penting jalanannya di tertibin saja, ga perlu sampai relokasi pedagangnya, kasihan kita-kita,” pintanya.
Baca Juga: Jumlah Nikah di Kabupaten Tangerang Tinggi, Angka Cerai juga Terbesar di Banten
Sementara itu, pedagang bahan pokok di Pasar Kranggot Cilegon Dani menyampaikan, relokasi para pedagang dapat menghambat penjualan dan mempengaruhi omzet.
Kata dia, sebelumnya pernah diterapkan relokasi para pedagang Pasar Kranggot Cilegon, namun tak lama para pedagang tetap kembali berjualan di bahu jalan.
“Sebelumnya juga pernah di relokasi tapi tetap aja ga lama pada jualan lagi di sini. Kalau dipindah kita harus dari nol lagi jualannya, pelanggannya pada pergi nanti,” jelasnya.
Baca Juga: 5 Tahun Penantian dan Bertaruh Nyawa, 36 KK di Cibaliung Terharu Setelah Dibangun Jembatan Baru
Dani mengatakan, jika relokasi para pedagang untuk mengurangi kemacetan di jalan pasar menurutnya tak efektif.
“Yang namanya di pasar itu pasti macet, kalau ga mau macet belanja di Mall. Kalau misal jadi di relokasi nanti juga pedagangnya pada jualan lagi di tempat ini kaya sebelumnya,” tegasnya. ***
 
			
















