BANTENRAYA.COM – Masih bingung kapan batas waktu untuk melaksanakan puasa qadha atau membayar utang puasa Ramadhan?
Pertanyaan seputar batas waktu puasa qadha sering muncul seiring semakin dekatnya bulan suci umat Islam yakni Ramadhan.
Mengganti puasa atau puasa qadha merupakan kewajiban bagi umat muslim lantaran tak bisa melaksanakan puasa Ramadhan karena beberapa hal.
Baca Juga: Hadiri OKK PWI Banten, Pj Gubernur Damenta Minta Dukungan Pers
Pada dasarnya, bagi umat Muslim yang ingin mengganti puasa Ramadhan dapat melakukannya di hari apa saja, dengan catatan selama hari tersebut bukan hari yang diharamkan untuk berpuasa.
Ya! Seperti diketahui, ada beberapa hari atau waktu yang memang diharamkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Hari-hari terlarang untuk berpuasa itu biasanya berada di hari-hari besar perayaan keagamaan umat Islam.
Baca Juga: Sebanyak 6 Gedung Baru di Kota Cilegon yang Telah Diresmikan, Habiskan Anggaran Rp28,9 Miliar
Hari-hari adalah Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta hari-hari Tasyrik yang berturut-turut setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Walau demikian, ternyata ada batas waktu untuk menunaikan qadha puasa. Lantas sebenarnya kapan? Berikut penjelasannya.
Dikutip Bantenraya.com dari laman kemenag.go.id, terdapat dua pendapat mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadhan atau mengganti puasa Ramadhan.
Baca Juga: PT Wika Kerahkan Alat Berat, Kades Minta Segera Dilakukan Normalisasi Kali Cisangu
Adapun pendapat tentang batas waktu qadha puasa Ramadhan ini telah dijelaskan dalam Kitab Al-Mausuah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Ulama Syafiiyah dan Ulama Hanabilah
Pendapat yang pertama menurut Ulama Syafiiyah dan Ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadhan adalah hingga datang puasa Ramadhan berikutnya.
Baca Juga: Di Akhir Masa Jabatannya, Pj Gubernur A Damenta Merotasi 14 Pejabat Pemprov Banten
Ulama Hanafiyah
Pendapat yang kedua menurut ulama Hanafiyah telah menjelaskan bahwasannya tidak ada batasan waktu akhir qadha puasa Ramadhan.
Qadha puasa Ramadhan dapat dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: PKS Cilegon Minta Efisiensi Tak Korbankan Kebutuhan Infrastruktur Umum
Akan tetapi, apabila menilik berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia yang telah dirilis oleh Kementerian Agama, awal puasa 1 Ramadhan 1445 H diperkirakan akan jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.
Maka dari itu dapat dipahami dengan seksama bahwasannya waktu mengganti menjelang puasa Ramadhan 2025 dapat dikerjakan sebelum tanggal tersebut.
Tidak hanya itu, bagi umat Muslim juga dapat mengerjakan puasa qadha Ramadhan bersamaan dengan hari Senin/Kamis untuk mendapatkan beberapa pahala puasa sekaligus.
Baca Juga: Selain Fokus Urus Partai, Helldy Siap Jadi Pengacara Usai Tak Lagi Menjabat Walikota
Niat Puasa Qadha Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
‘Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’in fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala’
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Baca Juga: Pemprov banten Siap Masifkan Operasi Pasar Jelang Ramadan
Doa Berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
‘Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.’
Artinya: “Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
Baca Juga: Final Liga 4 Banten Persic Bertemu Harimau Indonesia, Jangan Terlena Perlu Kerja Keras Jadi Juara
Itulah informasi tentang batas waktu mengganti puasa Ramadhan lengkap dengan niat qadha dan doa berbuka. (Febby Prayoga) ***