BANTEN RAYA.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah II telah memprediksi prakiraan cuaca saat Natal dan Tahun Baru mendatang akan terjadi cuaca ekstrem.
Kepala BBMKG Wilayah II Hartanto mengatakan, pihaknya telah memprediksi prakiraan cuaca di Kota Cilegon menjelang Nataru terutama di Pelabuhan, air laut akan naik diakibatkan karena terjadinya angin kencang.
“Potensi gelombang air laut yang akan naik turun sampai ketinggian 1-2 meter itu karena akibat angin kencang yang diprediksi nanti di wilayah Kota Cilegon,” kata Hartanto kepada Banten Raya, Kamis (12/12).
Prakiraan cuaca ekstrem tersebut, menurutnya, perlu diwaspadai oleh masyarakat Kota Cilegon dan masyarakat yang akan melakukan penyebrangan menjelang Nataru.
Ia mengimbau, kepada masyarakat Kota Cilegon, untuk tetap memantau situasi kondisi dan peringatan cuaca melalui pengumuman resmi BMKG.
Baca Juga: Muncul Isu Liar Usai Pilkada Kota Cilegon, Posisi Helldy dan Alawi Digoyang
“Prakiraan cuaca eksktrem ini perlu kita waspadai, cuaca seperti ini kemungkinan akan mengganggu aktifitas penyebrangan di Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni sampai menjelang Nataru nanti,” ucapnya.
Tak hanya mengingatkan cuaca ekstrem, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai fenomena La Nina dan mewaspadai cuaca hujan dengan intensitas tinggi.
“Kondisi ini merupaakn bencana hidrometeorologis terkait dengan meningkatnya curah hujan. Kami mengimbau masyarakat dapat selalu mengikuti perlembangan informasi cuaca terkini dari BMKG dan BPBD setempat,” pintanya.
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, cuaca ekstrem di Banten akan berlangsung sampai Januari 2025.
Dikatakannya, pihaknya tidak melarang masyarakat untuk pergi beraktifitas, namun tetap waspada bencana terjadi akibat cuaca ekstrem seperti ini.
Baca Juga: Tak Punya Kapal, Nelayan Kecil di Kabupaten Lebak Sulit Dapat Akses BBM Bersubsidi
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengimbau, cuaca ekstrem yang masih terus berlangsung di Kota Cilegon perlu diwaspadai oleh setiap individu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada bencana terjadi.
“Untuk masyarakat Kota Cilegon perlu berhati-hati terutama daerah yang rawan bebcana dan waspada karena ini sudah masuknya musim hujan. Biasanya timbul bencana hidrometrologi yang berupa seperti banjir, angin, longsor, pohon tumbang, dan lain-lain,” imbaunya.
Suhendi menjelaskan, dalam mengantisipasi kesiapsiagaan benacana di Kota Cilegon, BPBD telah menyiapkan personel dan sarana prasarana lainnya.
“Upaya dari BPBD Cilegon yaitu dengan standby 24 jam ada atau tidak ada bencana, sarana prasarana dan SDM sudah kami siapkan, sosialisasi dan informasi terus berjalan. Untuk SDM kedaruratan BPBD sekitar 25 personel,” jelasnya. (***)