BANTENRAYA.COM – Nilai pelayanan publik Kota Cilegon terhadapat masyarakat mencapai 89,95 persen dengan terakreditasi A.
Nilai pelayanan publik itu disampaikan oleh Pjs Walikota Cilegon Nana Supiana dalam acara sosialisasi dan diskusi publik peningkatan akses dan pengelolaan pengaduan atas pelayanan dasar Kota Cilegon di Aula Kominfo Cilegon, Rabu 30 Oktober 2024.
Nana mengatakan, nilai pelayanan publik Pemkot Cilegon telah mendapatkan 89,95 persen dengan terakreditasi A.
Baca Juga: Nyalakan Kompor Tiba-tiba Gas Elpiji Meledak, 5 Kontrakan di Kota Cilegon Terbakar
“Pengaduan dan keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan publik Pemkot Cilegon terbukti di Provinsi Banten itu paling rendah, maka predikatnya A,” katanya.
Nana menyampaikan, pencapaian tersebut tentu menjadi motivasi untuk Pemkot Cilegon dalam mempertahankan nilai tersebut.
“Tentu pencapaian ini menjadi bagian untuk memotivasi kita Pemkot Cilegon untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.
Baca Juga: Siap-siap! Penyesuaian Tarif Baru Layanan Paspor Mulai Berlaku, Simak Rinciannya
Melalui pencapaian tersebut, kata dia, Pemkot Cilegon tidak hanya mengejar angkanya daja, namun merealisasikan langsung kepada masyarakat.
“Tidak berhenti di situ atas pencapaian ini, karena kita bukan mengejar hanya angka, tapi secara nyata, real dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Cilegon,” katanya.
Nana menjelaskan, melalui agenda tersebut untuk memastikan bahwa semua pelayanan publik yang berkualitas di Pemkot Cilegon baik.
Baca Juga: Link Nonton Family By Choice Episode 7 dan 8 Sub Indo Full Movie Beserta Spoiler Bukan Bilibili
“Memastikan bahwa semua pelayanan publik yang mendasar utamanya itu tidak hanya sekedar simbolik, tetapi juga subtansial, dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.
“Tentu sekali lagi ini berdampak pelayanan ini untuk kesejahteraan masyarakat Cilegon,” ungkapnya.
Ombudsman bekerjasama dengan Pemkot, dengan mengajak para kader-kader dari berbagai komponen untuk memebantu dalam peningkatan pelayanan publik.
Baca Juga: Tepis Stigma Negatif, Cewek Gen Z Ini Bagikan Kisahnya yang Miliki 14 Profesi Sekaligus
“Terutama kita mengundang ibu-ibu yang merasakan langsung bagaimana pelayanan dasar keseharian,” tuturnya.
“Tentu sekali lagi pelayanan publik yang prima, yang berkualitas akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Cilegon,” ucapnya.
Ia mengimbau, seluruh pihak untuk saling berkontribusi dan berkoordinasi untuk mempertahankan dan memperbaiki pelayanan publik di Kota Cilegon.
Baca Juga: The Judge From Hell Episode 13 Sub Indo: Bebaskan Tae Gyu, Nasib Bit Na Dipertaruhkan?
“Mudah-mudahan selanjutnya nanti kita pertahankan dan memperbaiki, ini menjadi motivasi untuk semua aparatur di kota Cilegon,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Ombudsman Provinsi Banten Fadli Afriadi mengungkapkan, agenda tersebut sebagai salah satu peningkatan akses pengaduan masyarakat khususnya terkait pelayanan dasar di Kota Cilegon.
“Ini dilakukan memang berdasarkan data ombusdman di Kota Cilegon itu memang mengenai pengaduan itu memang tidak cukup banyak. Dalam waktu 2021-2024 hanya sekitar 50,“ ungkapnya.
Baca Juga: Profil PT Angels Products yang Terseret Kasus Tom Lembong, Pabrik Gula Kristal Pertama di Indonesia
Ia menjelaskan, Ombusdman Provinsi Banten bersama Pemkot Cilegon mengumpulkan kader tersebut sebagai wadah utama dalam menyampaikan aspirasi pelayanan publik Pemkot Cilegon.
“Karena kami merasa ibu-ibu kader ini dirasa dekat dengan masyarakat tentu mereka adalah tempat di mana masyarakat banyak bercerita banyak curhat,” ungkapnya.
“Mereka yang tahu layanan dasar daerah dan mereka menjadi corong kepada masyarakat, bahwa masyarakat berhak untuk mendapat pelayanan publik yang baik,“ jelasnya. (mg-tia) ***

















