BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten saat ini masih mencari investor untuk mengembangkan Banten International Stadium atau BIS.
Pasalnya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, belum ada investor yang menyatakan ketersediaannya dalam mengelola dan mengembangkan stadion kebanggaan milik Banten tersebut.
Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, hingga saat ini belum ada investor yang secara pasti menyatakan ketersediaan mengelola BIS.
Akan tetapi, kata dia, sudah banyak investor yang menyatakan ketertarikan dan peminatannya.
Baca Juga: UMK 2025 Kota Cilegon Mulai Dibahas
“Untuk saat ini sebetulnya sudah banyak ya yang mulai menyatakan peminatannya untuk bisa mengelola dan berinvestasi di sana (BIS). Akan tetapi, mereka juga kan sedang menjajaki, jadi belum ada yang secara resmi menyatakan siap mengelolanya,” kata Al Muktabar kepada wartawan, Rabu, 16 Oktober 2024.
“Tapi saat ini kan kita sudah ada perhitungan IPRO (investment project ready to over)-nya, yang sudah kita siapkan analisa usaha dan sebagainya. Dan alhamdulillah itu juga sudah menjadi salah satu beberapa calon project yang masuk ke dalam KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha)-nya Pemerintah Pusat di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” sambungnya.
Al Muktabar juga menerangkan, saat ini pihaknya masih tetap menganggarkan dana untuk perawatan stadion yang diklaim sebagai yang terbesar di Banten.
“Kita masih tetap anggarkan untuk perawatannya, dalam rangka kita menjaga aset kita kan. Karena kalau tidak dianggarkan juga nanti jadi masalah. Dan sejauh ini ya semua masih baik dan bagus semua tidak ada yang rusak. Sembari kita menunggu investor yang secara resmi bersedia mengelola,” pungkasnya.
Baca Juga: Emak-emak Sampai Turun Tangan, Desak Pjs Walikota Cilegon Tempati Ruang Kerja Bekas Helldy Agustian
Sementara itu, terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan membenarkan jika pihaknya selaku pengelola BIS saat ini masih menganggarkan dana untuk pemeliharaan dan perawatannya.
“Iya itu masih tetap kita anggarkan untuk perawatannya. Karena masih menunggu investor,” kata Arlan.
Arlan mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk perawatan BIS selama setahun mencapai lebih dari Rp 1 Milyar. Karena, kata dia, bukan hanya perawatan bangunan dan rumputnya saja, melainkan juga biaya gaji pegawainya.
“Kalau 1 M sih lebih ya. Karena kan itu buat pemeliharaan rumput, bangunan, kemudian juga ada gaji pegawai, pamdal (pengamanan dalam) dan lainnya. Sebisa mungkin kita tetap jaga agar terawat dan gak rusak,” ucapnya.
Baca Juga: Pimpin Komisi V DPRD Provinsi Banten, Anak Ratu Atut Siap Tampung Aspirasi Masyarakat
Saat ditanya progres penjajakan investor yang mau mengelola BIS, Arlan mengungkapkan sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik, baik yang berasal dari dalam negeri bahkan luar negeri.
“Terakhir itu ada beberapa, ada yang dari Inggris juga itu sudah datang ke kita. Kemudian ada juga dari Klub Bola Dewa United itu sempat datang lagi ke kita dan ngobrol-ngobrol. Cuma kan kita juga perlu menjajaki lagi, gak bisa buru-buru,” jelasnya.
“Yang jelas sudah ada beberapa yang tertarik, cuma belum deal aja. Kita pengennya kan biar BIS ini jadi iconnya Banten-lah, bukti kemajuan Banten gitu,” pungkasnya.***
















