BANTEN RAYA.COM- Selama 21 tahun Kabupaten Lebak di pimpin oleh keluarga Mulyadi Jayabaya (JB). Masyarakat menilai bahwa selama kepemimpinan trah tersebut tidak ada perubahan yang signifikan sehingga mereka menginginkan perubahan kepimpinan pada periode selanjutnya.
Diketahui, Mulyadi Jayabaya menjabat sebagai Bupati Lebak sejak 2003-2013, anaknya Iti Octavia Jayabaya sejak 2014-2023.
Kemudian di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 JB kembali menerjunkan anaknya yakni Mochamad Hasbi Jayabaya berpasangan dengan Amir Hamzah.
Salah satu masyarakat Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Ina mengatakan, sudah jemu di pimpin oleh keluarga Jayabaya.
Baca Juga: Pemprov Siap Berikan Kadedeuh untuk Atlet Berprestasi PON XXI Aceh-Sumut
“Bosan saya, udah puluhan tahun di pimpin keluarga JB. Tapi tidak ada perubahan saja Lebak, buktinya gini-gini saja,” kata dia kepada Bantenraya.com, Kamis 29 Agustus 2024.
Perempuan paruh baya yang berprofesi sebagai penjual ketoprak itu mengungkapkan, dirinya lebih baik mendukung Sanuji Pentamarata di bandingkan Hasbi Jayabaya.
“Kenal tidak saya sama Hasbi, mending pilih pak Sanuji, alasanya karena beliau gemar membantu masyarakat kecil seperti kami,” ucapnya.
Dilanjutkan Ina, selama Hasbi menjabat sebagai DPR RI belum pernah dibantu atau bertemu langsung dengan Hasbi.
“Tidak terasa sedikitpun bantuan dari Hasbi, mungkin di daerah lain ada. Tapi kalau disini belum pernah ada,” ujarnya.
Baca Juga: Launching Treatment Glow Lift Peeling, Klinik Mutiara Banten Tawarkan Solusi Efektif Perawatan Kulit
Ia berharap di Pilkada ini, Lebak tidak kembali di pimpin oleh keturunan dari JB.
“Semoga tidak di pimpin oleh keluarga JB lagi ya, saya pengennya ada perubahan di Kabupaten Lebak,” tandasnya.
Hingga tulisan ini diterbitkan Bantenraya.com masih berusaha untuk meminta tanggapan dari Hasbi, sekarang Hasbi berada di dalam KPU untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Lebak.
Sekedar informasi, pada Pilkada 2024, dua penantang trah JB juga akan mendaftar sebagai calon Bupati Lebak yaitu Sanuji Pentamarata, dan Dede Supriyadi. ***