BANTENRAYA.COM – Sebelum melakukan peliputan berita, lebih baik dilakukan sejumlah perencanaan peliputan, hal tersebut disampaikan Aep wartawan Banten Pos, saat menjadi pembicara dalam Kelas Pemustaka Pelatihan Jurnalistik yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau DPK Provinsi Banten.
Menurutnya, sebelum membuat berita atau bahkan sebelum membuat atau menerbitkan media, jajaran redaksi perlu membuat perencanaan kebijakan pemberitaan dan rencana setiap kali akan terbit.
“Perencanaan biasanya dilakukan pada saat rapat kebijakan umum redaksi pada awal penerbitan. rapat perencanaan biasanya dilakukan satu bulan sekali, dan rapat perubahan dilakukan setiap hari,” katanya, kemarin.
Di lokasi yang sama, Satibi, wartawan Banten Raya yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut menjelaskan, bahwa jurnalistik adalah proses pengumpulan, verifikasi dan penyampaian informasi kepada publik.
Baca Juga: Dunia Otomotif Lesu, Pendapatan Bapenda Provinsi Banten Terancam Memble
Tujuannya adalah memberikan informasi yang akurat, objektif dan relevan.
Adapun bentuk karya jurnalistik diantaranya adalah berita, reportase, feature dan penyiaran.
Sedangkan seorang jurnalis harus profesional, beretika dan berintegritas.
“Prinsip jurnalistik diantaranya adalah Akurasi, yaitu menjamin informasi yang akurat dan terverifikasi, Objektif, yaitu menyajikan informasi tanpa bias dan diluar kepentingan pribadi; Independensi, yaitu menjalankan tugas tanpa tekanan dan pengaruh dari pihak lain dan terakhir adalah Akuntabilitas, yaitu bertanggungjawab atas informasi yang disampaikan kepada publik,” ungkapnya.
Sementara itu, Evi Saepudin, Kepala Bidang Perpustakaan pada DPK Provinsi Banten dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan minat membaca dan menulis, DPK Provinsi Banten menggelar Kelas Pemustaka Pelatihan Jurnalistik.
Menurutnya, kegiatan ini salah satu komitmen DPK Provinsi Banten untuk terus mengkampanyekan budaya membaca dan menulis.
Untuk kegiatan kali ini, lanjutnya, terkait dengan pelatihan jurnalistik. Dimana peserta akan diberikan materi terkait dengan dunia jurnalistik, yang disampaikan oleh para praktisi jurnalistik sebagai pembicara.
“Kegiatan ini untuk umum. Jumlah peserta yang awalnya hanya 50 orang, membeludak hingga lebih dari 50 orang,” katanya.***