BANTENRAYA.COM – Kasus stunting di Kecamatan Cilegon diklaim mengalami penurunan sebanyak 50 persen.
Penurunan angka stunting di Kecamatan Cilegon melalui upaya kamus stunting dan pemberian makanan tambahan.
Camat Cilegon Maman Herman mengatakan, tiga tahun terakhir ini stunting di Kecamatan Cilegon terus mengalami penurunan.
“Alhamdulillah, menurunnya stunting di Kecamatan Cilegon, ini berkat kerjasama lintas sektor juga, kader-kader yang ada. DP32AKB, Puskesmas, Dinas Kesehatan juga memberikan bantuan makanan tambahannya kepada Kecamatan Cilegon, khususnya di Kelurahan Ketileng dan lingkungan Palas, Kelurahan Bendungan” kata Maman kepada Banten Raya, Senin, 8 Juli 2024.
Baca Juga: Bus Milik Pemprov Enggan Digunakan Jadi Armada Bus Trans Banten
Maman menyampaikan, pada 2022 masih terdapat 200 anak stunting di Kecamatan Cilegon, namun pasa 2023 turun di angka 190, dan 2024 semakin turun di angka 88.
“Ya turun sebanyak 50 persen. Upaya yang kita lakukan pertama kita giatkan mereka dengan slogan Kamus Stunting. Jadi Kamus itu kepedulian masyarakat untuk stunting,” lanjutnya.
Maman menyebutkan, di Kecamatan Cilegon terdapat dua wilayah yang angka stuntingnya tinggi, yakni di Kelurahan Bagendung dan Ciwedus.
“Jangan salah paham ya, bukan karena orang kampung, tapi ini di komplek. Orang-orang muda itu yang pola asuhnya mungkin salah,” sebutnya.
Baca Juga: 4.714 Kasus TBC di Banten Belum Diobati
Maman tetap optimis stunting di wilayahnya akan turun di 2024 ini.
Menurutnya tidak dapat habis total, karena terdapat angka kelahiran dan urbanisasi.
“Tidak bisa habis total stuntingnya, karena ada kelahiran dan urbanisasi. Di perkotaan melanda kasus tersebut (stunting), dari anak-anak muda, ibu-ibu muda. Kamus stunting m tersebut masih berjalan sampai saat ini di wilayah kami,” ucapnya.***