BANTENRAYA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang atau DPUTR Kota Cilegon memastikan jika pembangunan Jalan Lingkar Utara atau JLU tidak akan diteruskan.
Bahkan, pembangunan JLU yang sudah menelan hampir Rp57 miliar untuk pembalian dan pematangan lahan tidak lagi menjadi proyek strategis dari Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon.
Termasuk pada 2024 tidak ada lagi anggaran pembangunan JLU atau pembebasan sisa lahan seluas 298 bidang tanah tidak akan dibebaskan.
Diketahui, untuk sisa lahan yang akan dibangun tersebut ada di Kecamatan Jombang dan Kecamatan Cibeber sebanyak 298 bidang.
Baca Juga: Terbang ke Indonesia, Justin Mathieu Bakal Jalani Proses Naturalisasi?
Sementara, untuk 530 bidang atau sertifikat lahan semuanya sudah diselesaikan dan menjadi aset Pemerintah Kota Cilegon.
Kondisi JLU sendiri sekarang disebagian lahan yang sudah dibeli menjadi kebun warga.
Di mana, warga memanfaatkan lahan untuk ladang perkebuban.
Kepala DPUTR Kota Cilegon TB Dendi menjelaskan, JLU yang sudah dibangun sejak 2019 tersebut tidak akan lagi diteruskan.
“Nggak ada kang,” katanya menjawab pertanyaan BantenRaya.Com soal kelanjutan pembangunan JLU, Kamis 27 Juni 2024.
Bahkan, tahun 2024 sekarang Dendi juga memastikan tidak akan ada anggaran lagi yang digelontorkan untuk pembebasan lahan JLU yang masih sisa sebanyak 298 bidang dari total 828 bidang.
“Nggak ada,” tegasnya lagi soal anggaran pembebasan sisa lahan JLU.
Sebelumnya, Hanif salah satu warga mengatakan, pihaknya berharap jalan tersebut bisa dibangun pemerintah. Sebab, keberadaanya akan sangat bermanfaat untuk warga.
Baca Juga: Duet Andra Soni -Dimyati Dikritik Aktivis Banten Selatan, Ini Penyebabnya
“Ini jadi jalan alternatif bagi yang ingin ke Merak arah pelabuhan. Jadi kami berharap bisa dilanjutkan,” jelasnya.
Hanif menambahkan, karena menjadi alternatif dari pintu Tol Cilegon Timur sebenarnya jalan itu akan menjadi pemecah kemacetan. Terlebih saat musim mudik.
“Kalau musim mudik ini akan memecah kemacetan di tol dan jalan di bawah menuju Pelabuhan Merak,” ucapnya.
Belum lagi, papar Hanif, pihaknya menyangkan jika pembebasan lahan sudah banyak menelan anggaran puluhan miliar. Apalagi hanya tinggal sedikit lagi yang dibebaskan.
Baca Juga: Ternyata ini Alasan Andra Soni Tidak jadi Disandingkan dengan Airin, Malah dengan Dimyati
“Harus ada solusi, jika tidak bisa dari anggaran pemerintah, maka anggaran lainnya dari pusat atau industri bisa diupayakan,” paparnya.
Senada dengan Aris, jika JLU yang ada di Kecamatan Purwakarta sudah terbengkalai. Bahkan, beberapa sudah dijadikan ladang pertanian warga.
“Sudah menjadi kebun yang ditanami kacang, cabai dan beberapa tanaman lainnya. Jadi memang karena sudah lama dan belum jelas ada pembangunan maka dipakai warga,” jelasnya.***