BANTENRAYA,COM– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus menyoroti sejumlah harga bahan pangan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Hal tersebut dilakukan Pemprov Banten untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga di pasaran dan sebagai upaya pengendalian laju inflasi di daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, terdapat sejumlah bahan pokok yang terus diawasi pergerakan harganya.
Baca Juga: KESTI TTKKDH Siap Menangkan Wahyu Nurjamil jadi Walikota Serang
Diantaranya seperti beras, telur, daging ayam, dan bawang. Karena, kata dia, jelang hari lebaran biasanya terjadi fluktuasi harga di pasaran.
“Mendekati hari raya lebaran, kita terus upayakan antisipasi terkait terjadinya fluktuasi harga di pasaran. Ada beberapa komoditi yang perlu kita antisipasi dan ikuti pergerakan harganya, diantaranya itu telur dan daging ayam ras, bawang putih, beras, dan cabai,” kata Al Muktabar kepada wartawan, Senin 25 Maret 2024.
Al Muktabar juga mengatakan, adanya fluktuasi harga itu meruapakan hal yang wajar, terlebih menjelang hari raya besar keagamaan.
Baca Juga: Begini Bentuk Bantuan Kemasan Produk yang Rutin Diterima UMKM Grogol
Karena, permintaan dari masyarakat akan beberapa komoditi tersebut sangat tinggi.
“Tren fluktuasi harga jelang hari raya keagamaan itu memang hal yang biasa terjadi, tapi kita ingini agar kenaikan harga itu tidak sampai terlalu tinggi,” ucapnya.
Al Muktabar mengungkapkan, hal yang menjadi fokus utama secara nasional adalah pada komoditas beras. Ketersediaan dan pergerakan harganya, kata dia, harus selalu diawasi.
Baca Juga: Telat Bayar THR Hingga H-7 Lebaran, Perusahaan Terancam Kena Denda
Akan tetapi, ia mengklaim bahwa untuk di Provinsi Banten, ketersediaan beras masih dalam kondisi yang aman dan mencukupi. Bahkan, kata Al Muktabar, untuk pergerakan harga pada komoditas beras juga saat ini mengalami tren penurunan harga.
“Tadi juga disampaikan, secara nasional beras menjadi bahan pokok yang perlu diwaspadai, baik fluktuasi harganya maupun ketersediaan stoknya. Di kita, alhamdulillah masih dalam kondisi yang relatif aman dan mencukupi. Selain itu, terjadi juga tren penurunan harga untuk beras. Mudah-mudahan ini terus terjadi sampai mencapai pada keseimbangan harga, equilibrium antara harga dan ketersediaan barang,” jelasnya.
Baca Juga: Kepala OPD Diminta Jadi Marketing Program Keberhasilan Helldy Agustian, Ternyata ini Maksudnya
Lebih lanjut Al Muktabar menuturkan, dalam menyambut hari raya lebaran, pihaknya mengaku telah mempersiapkan sejumlah langlah-langkah khusus untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga di pasaran.
“Sesuai dengan arahan dari bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri), di mana kita perlu untuk melakukan persiapan, dan ada beberapa langkah-langkah yang sudah dan akan terus kita lakukan. Diantaranya adalah, rutin melakukan operasi pasar, penurunan satgas pangan ke lapangan dan kita juga selalu mengkomunikasikannya kepada komponen distributor,” tuturnya.
“Selain itu, kita juga selalu mintakan pantauan dari BPS Banten, karena mereka ini (BPS Banten-red) biass mrlakukan pemantauan dan survey ke lapangan. Sehingga, kita mintakan datanya untuk kita bisa mengetahui titik problem. Jadi kita bisa fokus mengantisipasi hal hal yang telah diprediksi,” sambungnya.
Baca Juga: Bank bjb Hadirkan Program Loyalty Customer Transfer Valas Bagi Nasabah
Lebih jauh Al Muktabar juga mengatakan, saat ini Pemprov Banten juga secara intens selalu melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota terkait langkah-langkah dalam pengendalian inflasi.
Beberapa kabupaten/kota yang menjadi daerah penghasil, diantensi untuk turut menjaga laju inflasi.
“Kita memberikan laporan kepada pemerintah pusat (Tim Pengendali Inflasi Pusat) secara intens dalam hal teknis pengendalian inflasi terutama operasi pasar dan turun ke pasar, serta melakukan pendekatan terhadap distributor,” katanya.
Baca Juga: Rutin Transaksi Valas Telegraphic Transfer atau TT di Bank bjb Bisa Dapat Logam Mulia
“Kepada kabupaten/kota juga selalu kita berikan antensi untuk melakukan upaya pengendalian inflasi daerah. Secara nasional angka inflasi kita untuk Year on Year (y-o-y) nya masih cukup terkendali diangka 2,81. Memang masih besar secara rata-rata nasional, namun kita harapkan di data terbaru bulan ini angka tersebut biss turun. Kita juga berharap, langkah-langkah yang kita lakukan saat ini dapat memberikan dampak pada stabilitas harga di masyarakat,” tambahnya. (Rafi/Bantenraya.com)***