BANTENRAYA.COM – Beberapa hari ini di wilayah Banten dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Berdasarkan prakiraan Badan Meterorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Klas 1 Serang, saat ini telah memasuki transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Masa transisi musim seperti saat ini akan berpotensi terjadi cuaca ekstrim, seperti angin puting beliung hujan es.
Baca Juga: Berada di Kota Industri, Pemkot Cilegon Kebanjiran Bantuan Covid-19
Demikian disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Serang, Tarjono, Kamis, 9 September 2021.
“Puncak musim kemarau Agustus kemarin. Saat ini, masa musim transisi ke musim hujan,” kata Tarjono.
Saat musim transisi, kata Tarjono, biasanya terjadi cuaca ekstrim, seperti hujan lebat, angin kencang, hujan disertai angin kencang hingga angin kencang.
Baca Juga: Tidak Bayar Utang Bisa Dipidana? Berikut Penjelasan dari Ahli Hukum
“Bahkan sampai hujan es. Potensi (berpotensi hujan es),” tegasnya.
Berdasarkan pembagian zona musim atau zom, kata Tarjono, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang yang berada di zona 58 akan memasuki musim hujan pada awal November.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini musim hujan maju lebih awal. Tahun kemarin (2020-red) bulan Desember,” jelasnya.
Baca Juga: Patut Dicontoh, Anggota Polres Pandeglang Sisihkan Gajinya untuk Sedekah
Meski cuaca ekstrim, Tarjono menyebut, gelombang laut di sepanjang pantai utara (Pantura), seperti dari Kasemen, Kabupaten Serang hingga Anyer karakternya rendah.
“Tapi untuk di Selat Sunda, Selatan Banten (gelombangnya) cukup tinggi. Empat sampai enam meteran,” jelasnya lagi.
Tarjono mengimbau, masyarakat untuk memperbaharui informasi cuaca dari BMKG, jika mendapat informasi kurang jelas.
Baca Juga: FSPP Banten Tak Miliki SPj Lengkap Penggunaan Uang Hibah Rp65 Miliar
“Sebelum musim hujan, ada baiknya masyarakat sudah mulai memperbaiki saluran drainase, agar tidak terjadi banjir,” imbaunya. ***