BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini nama Eka Anugrah belakangan ini menjadi sorotan publik setelah dirinya menyumbangkan 100 unit mobil untuk Tim Pemenangan AMIN, berikut ulasan profil darinya.
Dalam beberapa gosip yang beredar, Eka Anugrah dilaporkan ke Bawaslu terkait dukungan finansialnya yang cukup besar.
Namun, di balik isu dirinya menyumbangkan 100 unit mobil untuk Tim Pemenangan AMIN tersebut, siapa sebenarnya sosok Eka Anugrah?
Baca Juga: Mulai 1 Januari 2024, Tak Ada Lagi Cerita Urus Dokumen di Lembaga Pemerintah Pakai Fotokopi KTP
Eka Anugrah, seorang wanita yang memiliki pandangan tinggi terhadap Anies Baswedan, diakui sebagai sosok yang menghargai intelektualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Dikutip dari YouTube Total Politik, Keputusannya menyumbangkan 100 unit mobil untuk Tim Pemenangan AMIN menunjukkan komitmennya terhadap politik dan perubahan yang diinginkannya.
Namun, dukungan Eka tidak lepas dari kontroversi. Isu pelaporan ke Bawaslu dan adu pendapat di acara “Desak Anies” menjadi sorotan.
Baca Juga: Di Depan Para Kiai Lirboyo, Anies Baswedan Sebut Masih Ada Diskriminasi di Dunia Pendidikan
Meski demikian, Eka merespons dengan bijak, menganggap isu tersebut sebagai hal biasa dalam dunia politik.
Lahir pada 22 Oktober 1985 di Sumedang, Jawa Barat, Eka Anugrah merupakan anak dari H. A. Anwar Sanusi, M.Si, dan Hj. Elin Nuraeni, M.Si.
Berusia 35 tahun, Eka dikenal sebagai wanita tajir melintir yang memiliki deretan gelar mentereng.
Baca Juga: Sheffield United vs Luton Town, Gengsi Sesama Tim Pendatang Baru di Liga Inggris
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Sumedang dari tahun 2018 hingga 2021.
Selain itu, Eka juga menjadi bagian dari HIPMI Jawa Barat periode 2020-2023.
Selain sukses di dunia bisnis dan organisasi, Eka juga memiliki peran sebagai seorang istri dan ibu.
Baca Juga: Hati-hati, Mendengarkan Lagu Galau Bisa Terjadi di Kehidupan Nyata!
Meskipun memiliki kesibukan sebagai seorang entrepreneur, Eka tetap membagi waktu untuk keluarga.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, Eka Anugrah melihat peluang bisnis dalam kebutuhan masyarakat akan masker.
Sebagai seorang bidan yang aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bidang Kesehatan, Eka memutuskan untuk memproduksi masker non medis. Keputusannya tersebut sangat tepat, karena produknya laris manis di pasaran.***