BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi Banten mewaspadai potensi naiknya lagi kasus Covid-19 di wilayah Provinsi Banten. Hal ini mengingat terjadi kenaikan kasus Covid-19 lagi di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan, dengan kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia maka Banten saat ini dalam posisi waspada.
Guna mencegah terjadinya kembali peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Provinsi Banten, maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten menggalakan kembali vaksinasi Covid-19.
“Vaksinasi kita buka lagi mengantisipasi meningkatnya kasus (Covid-19-red),” kata Ati, Rabu, 13 Desember 2023.
Ia mengungkapkan, saat ini fasilitas kesehatan tingkat pertama, khususnya Puskesmas, telah siap melayani masyarakat di Provinsi Banten yang akan melakukan vaksinasi Covid-19.
Dia mengklaim saat ini puskesmas sudah menyediakan vaksin Covid-19. Meski demikian, Ati tidak merinci berapa banyak jumlah vaksin yang tersedia saat ini di puskesmas.
“Yang pasti berapa pun jumlah vaksin yang diminta oleh kabupaten kota akan kami usulkan ke Kementerian Kesehatan untuk diadakan segera,” ujarnya.
Ati meminta masyarakat Provinsi Banten melakukan vaksinasi Covid-19 terutama bagi yang belum melakukan vaksin sama sekali.
Sementara bagi yang sudah melakukan vaksinasi pertama dan kedua bisa melakukan booster vaksin sehingga kekebalan tubuh akan lebih jauh meningkat.
“Kita juga kembali melakukan booster kepada tenaga kesehatan,” katanya.
Ia mengungkapkan, hingga Selasa, 12 Desember 2023 belum ada kasus positif Covid-19 di wilayah Provinsi Banten yang dilaporkan.
Sementara kasus suspek Covid-19 dilaporkan sudah ada namun dia mengaku tidak hafal secara persis jumlahnya.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, Ati mengungkapkan hingga saat ini pemerintah pusat belum memberikan instruksi agar ada pengetatan protokol kesehatan.
Baca Juga: Cara Kerja Prompter, Alat Canggih yang Dicurigai Bisa Digunakan Gibran Saat Debat Cawapres
Apalagi kasus yang ada belum menunjukkan adanya peningkatan yang sangat serius yang memerlukan penerapan khusus termasuk penerapan protokol kesehatan.
“Untuk imbauan menggunakan masker sampai saat ini belum kita tekankan,” katanya.
Ati mengungkapkan secara umum sebetulnya kekebalan masyarakat terhadap virus Covid-19 sudah terbentuk baik karena sudah melakukan vaksinasi maupun karena sudah terpapar virus Covid-19.
Namun sebagai bentuk antisipasi dia meminta masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi Covid-19 untuk menghindari efek buruk yang ditimbulkan akibat virus yang berasal dari Wuhan Cina tersebut.
Sementara itu, mengutip situs Kemenkes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, mengungat sebuah data.
Kemenkes RI per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus.
Baca Juga: Ahli Waris Jamaah Haji Asal Pandeglang Terima Santunan dari Garuda Indonesia, Besarannya Segini
Sementara, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang, dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia sendiri didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
Baca Juga: Begini Perjalanan Ammar Zoni Cetak Hattrick Kasus Narkoba Dari Tahun 2017 Hingga 2023
Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan pada saat ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada tahun 2020 hingga 2022 yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
Maxi pun kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi. ***