BANTENRAYA.COM – Akhir-akhir ini marak beredar di media sosial maupun grup WhatsApp, foto seorang bocah dengan kondisi mata kanan yang diperban akibat lato lato.
Tertulis berbagai narasi dari foto tersebut yang menyatakan bola mata anak tersebut pecah dan mengalami kebutaan karena lato lato.
Dari penelusuran Bantenraya.com dari berbagai sumber, info korban anak yang menjadi korban permainan lato lato benar adanya. Yuks cek fakta darinya dalam artikel ini.
Baca Juga: 3 Artis yang Pernah Alami KDRT dari Suaminya, Terbaru Model Cantik Vena Melinda
Namun, fakta yang didapat tidak seperti kebanyakan narasi yang beredar di berbagai macam media sosial.
Narasi yang beredar menyatakan bahwa bola mata bocah tersebut pecah terkena lato lato sehingga mengalami kebutaan.
Ada satu kasus korban permainan lato lato yang menimpa bocah usia 8 tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Bocah diduga berusia 8 tahun harus mendapatkan perawatan dan menjalani operasi pada matanya mata karena terkena serpihan pecahan dari permainan lato lato.
Informasinya, kejadian tersebut menimpa anak dari seorang warga yang beralamat di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Warga tersebut yang bernama Ari Julianto menceritakan kejadian yang menimpa anaknya yang berinisial AN.
Baca Juga: Warga Bendung Kota Serang Usulkan Pembangunan Jalan dan Drainase
Ari mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 27 Desember 2022, sore hari.
Ari menyebut saat itu, anaknya, AN sedang bermain lato lato di rumah temannya.
Saat pulang ke rumah Ari melihat mata anaknya memerah dan menanyakan apa yang terjdi dengan mata anaknya.
Baca Juga: Nex Carlos Resmi Nikahi Vienesca di Bali, Terimakasih Atas Doanya
AN akhirnya menceritakan jika matanya terkena serpihan Lato-lato yang pecah, seperti menancap di matanya.
Tapi AN mengatakan kepada ayahnya jika serpihan Lato-lato tersebut langsung jatuh.
Setelah mengetahui hal tersebut, Ari dan keluarganya segera membawa anaknya ke dokter praktik di Kimia Farma.
Baca Juga: Viral Kode 5353, Maknanya Area Sensitif Wanita, Diharapkan Bijak Menggunakan
Kemudian dari Kimia Farma, anaknya dirujuk ke RSUD dr Soedarso Pontianak untuk menjalani operasi pada 29 Desember 2022.
Usai operasi, kondisi AN dinyatakan membaik. Mata anak tersebut, dioperasi dengan lima jahitan dan masih dapat melihat meski penglihatannya sedikit buram pasca operasi.
Sebelumnya, beredar postingan yang diduga dibuat oleh guru tempat anak yang menjadi korban lato-lato bersekolah di SDN 07 Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Profil dan Biodata Venna Melinda, Kini Sedang Viral Karena Korban KDRT
“Assalamualaikum..Selamat siang Bapak ibu semuanya..Diinformasikan untuk seluruh peserta didik. Mulai besok tidak ada lagi yang membawa Lato-lato ke sekolah. Jika ingin memainkan permainan tersebut alangkah baiknya main di lingkungan rumah saja,” ujarnya.
“Berikut saya lampirkan foto korban lato-lato tadi pagi di SDN 07 Sungai Raya (tempat pak Hendra mengajar). Dan saya mohon bantuan dari orangtua untuk mengingatkan putra/i nya agar tidak membawa mainan tersebut,” lanjutnya.
“Jika msih ada yang membawa maka saya selaku wali kelas minta maaf jika mainan tersebut saya sita, terima kasih,” pungkasnya.
Baca Juga: Diduga Lakukan KDRT ke Vena Melinda, Ini 3 Kontrovesi yang Dibuat Ferry Irawan
Menanggapi postingan tersebut, Plt Kepala SDN 07 Sungai Raya Sulistini mengklaim jika kejadian yang menimpa AN bukan di sekolah.
“Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah. Waktu itu hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato lato di sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, diinformasikan juga dalam berbagai sumber bahwa pada 7 Januari 2023, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan jika AN dibantu meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya menangani lebih lanjut perawatan dan kesehatan AN.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Perayaan Tahun Baru Imlek Masyarakat Tionghoa, Ada yang Kamu Baru Tahu?
Terkait peristiwa AN, korban permainan lato lato, Bupati Kubu Raya mengaku akan mengeluarkan surat edaran dan meminta pihak sekolah serta para orangtua untuk mengawasi anak-anak.
Bupati Kubu Raya mengaku tidak melarang permainan lato lato karena dianggap permainan tradisional ini bisa mencegah kecanduan anak pada green screen atau gadget.
Sehingga menurutnya, bisa membawa dampak positif bagi anak untuk saling berinteraksi pada teman-temannya di lingkungan dan meningkatkan solidaritas dan sosial. ***