BANTENRAYA.COM – Bulan Syawal memiliki keutamaan yaitu adanya puasa sunah Syawal selama enam hari.
Saking besarnya pahala puasa Syawal disebutkan bahwa pahalanya setara dengan puasa setahun bagi orang yang melakukannya.
Anjuran puasa enam hari di bulan Syawal berdasarkan salah satu hadits Rasulullah saw dalam riwayat Imam Muslim, yaitu:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ اَلدَّهْرِ
Artinya, “Barangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR Muslim).
Tapi bagi yang punya utang puasa Ramadan, manakah yang harus didahulukan?
Baca Juga: Sudah Terpasang Sejak 1997, Ibu Rumah Tangga di Lebak Minta Bantuan Damkar untuk Lepas Cincin Kawin
Bayar utang puasa dulu baru puasa sunah Syawal atau sebaliknya, uasa sunah Syawal dulu baru bayar utang puasa?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita harus tahu terlebih dahulu mengapa seseorang punya utang puasa Ramadan.
Penyebab utang puasa Ramadan ini akan menentukan apakah seseorang bayar utang puasa Ramadan dulu atau langsung puasa sunah Syawal?
Dikutip Bantenraya.com dari situs numor.id, ada dua penyebab seseorang punya utang puasa Ramadan, yaitu karena disengaja dan tidak disengaja.
Bagi yang punya utang puasa Ramadan karena batal puasanya disengaja, maka dia harus membayar puasa Ramadan dulu baru setelah selesai puasa Syawal.
Merujuk pendapat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami, yang harus lebih didahulukan dalam hal ini adalah qadha puasa Ramadhan, bukan malah melakukan puasa sunah Syawal.
Baca Juga: Pastikan Kenyamanan Pengunjung, Bupati Pandeglang Dewi Pantau Destinasi Wisata Pantai Carita
Bahkan makruh hukumnya jika orang melakukan puasa Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan. Ibnu Hajar mengatakan:
يُكْرَهُ تَقْدِيمُ التَّطَوُّعِ عَلَى قَضَاءِ رَمَضَانَ
Artinya, “Dimakruhkan mendahulukan puasa sunnah (Syawal) daripada mengganti (qadha) puasa Ramadhan.”
Namun bagi yang punya utang puasa Ramadan karena uzur atau halangan yang diperbolehkan oleh syariat, maka boleh mendahulukan puasa sunah Syawal. (***)