BANTENRAYA.COM – Aksi perundungan di lingkungan sekolah terekam lagi. Kali ini korbannya adalah seorang siswi SD yang berada di Lampung.
SD yang menjadi lokasi aksi perundungan tersebut adalah SDN 1 Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung.
Rekaman yang aksi perundungan tersebut dilansir bantenraya.com dari akun media sosial X @KontenBerfaedah yang diunggah pada Kamis, 29 November 2023.
Baca Juga: Mobile Legends Dijual Perusahaan Induk TikTok Bytedance, Berimbas PHK Ratusan Karyawan
Video ringkas yang berdurasi setengah menit tersebut merekam aksi perundungan yang terjadi di dalam kelas.
Tampak siswi yang menjadi korban perundungan berada tepat di depan kamera. Kejadiannya sepertinya terjadi di meja duduk korban.
Sementara itu, terekam juga beberapa siswa lainnya yang berada di kelas.
Baca Juga: Inilah Jadwal Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 dari KPU
Hal ini menandakan kalau aksi perundungan tersebut terjadi ketika keadaan di lingkungan kelas masih ramai. Namun sepertinya tidak ada guru.
Tidak ada satu pun siswa lain atau siswa laki-laki di kelas tersebut yang mencoba melindungi atau membela korban.
Padahal banyak siswi lainnya yang diam berdiri di belakang banku korban. Namun korban tetap hanya berusaha menunduk ketakutan membiarkan temannya menengulinya sampai menarik kerudungnya.
Baca Juga: Ucapan Selamat Datang Bulan Desember 2023 yang Menyentuh dan Penuh Makna
Bahkan korban juga terekam ditusuk kepalanya dengan penggaris plastik oleh pelaku.
Pelaku juga terdengar melemparkan makian “anjing” dan “tolol” kepada korban sampai suaranya serak.
Di ujung rekaman, pelaku sepertinya memaksa korban untuk menunjukkan mukanya yang ditutup oleh kerudungnya.
Baca Juga: Welcome! Ucapan Menyambut Bulan Desember 2023 Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya
Rekaman tersebut telah mendapat lebih dari 300 repost dan lebih dari 200 komentar warganet.
Ada juga komentar dari warganet yang mengusulkan tentang pentingnya perubahan kurikulum pendidikan demi mencegah munculnya karakter pembully.
“Sepertinya dinas pendidikan masing-masing daerah perlu mewajibkan adanya pembinaan budi pekerti bagi para orang tua dan murid. Karena perilaku anak adalah cerminan pendidikan keluarga,” jelas @orcabre78.
“Anak-anak ini korban kurikulum yang berlaku, serta sistem tata kemasyarakatan yang cenderung individualis hanya berusaha mencari kepuasan, terlepas merugikan orang lain atau tidak. Terlebih lagi semakin dijauhkan dari nilai-nilai luhur keagamaan,” kata @slamet_nasib.
Terdapat komentar yang menjelaskan tentang profil korban, @bichlto berkata, “Menurut saksi mata, korban merupakan siswi baru ayng pindah dari Pekanbaru dan tinggal bersama neneknya.”
Hal tersebut juga diklarifikasi oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy. Dia menjelaskan kalau korban adalah murid pindahan dari Provinsi Riau dan berada di bangku kelas lima.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari AIDS Sedunia 2023, Penuh Makna dan Memotivasi yang Cocok Dibagikan di Medsos
Maya juga menerangkan kalau kejadian perundungan tersebut bermula dari kesalahpahaman antar korban dan pelaku.
“Karena masih anak baru, korban mungkin saja dalam masa adaptasi, sehingga ada bahasa-bahasa yang tidak diterima oleh keduanya dan akhirnya menimbulkan konflik,” kata Maya.* * *
















