BANTENRAYA.COM – Bytedance selaku perusahaan induk TikTok berencana akan mundur dari industri video game dengan menutup Nuverse yang salah satu anak perusahaannya adalah pengembang game Mobile Legends.
Rencana Bytedance untuk mundur dari industri video game ini dijadwalkan akan dimulai pada Desember 2023.
Langkah Bytedance tersebut berimbas terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan.
Baca Juga: Inilah Jadwal Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 dari KPU
Dilansir bantenraya.com dari reuters.com keputusan ini telah disepakati pada Senin 27 November 2023.
Sementara isu tentang akan dijualnya Nuverse ini sudah mulai beredar pada awal November. Namun, bukan hanya Nuverse yang dijual.
Pico selaku perusahaan teknologi virtual reality (VR) yang juga diakuisisi Bytedance pada 2021 telah melakukan PHK besar-besaran atas hasil dari hengkangnya Bytedance dari industri video game.
Baca Juga: Ucapan Selamat Datang Bulan Desember 2023 yang Menyentuh dan Penuh Makna
Bytedance juga akan menghentikan pengembangan game yang belum dirilis, dan akan mencoba menjual judul-judul yang sudah terlanjur rilis di awal 2023 ini, yaitu ‘Crystal of Atlan’ dan ‘Earth: Revival’.
Perusahaan yang berkantor pusat di Beijing ini dikabarkan sedang mencari pembeli untuk Moonton.
Moonton merupakan anak perusahaan Nuverse yang mengembangkan game mobile terkenal, ‘Mobile Legends: Bang Bang’.
Baca Juga: Welcome! Ucapan Menyambut Bulan Desember 2023 Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya
Rumor yang beredar Moonton nantinya akan dijual pada firma yang berasal dari Arab Saudi.
Sampai saat ini, Mobile Legends adalah game mobile genre Moba yang populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Filipina.
Hanya saja, Moonton juga sampai saat ini belum merilis game lain yang kesuksesannya menyamai Mobile Legends.
Sebelumnya, Bytedance mengakuisisi Moonton pada 2021 lalu dengan nilai US$4 miliar atau sekitar Rp61,6 triliun.
Semenjak itu, Bytedance memberi kebebasan Moonton untuk menjalankan bisnisnya secara otonom.
Namun, Bytedance juga bersaing dengan perusahaan game China lainnya seperti Tencent dan NetEase. Keduanya memang menjadi penguasa pasar game di China maupun di lingkup global.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 1 Desember 2023, dari Sergap hingga Jangan Bercerai Bunda
Dilansir bantenraya.com dari rekaman video yang diunggah kanal YouTube Bloomberg Technology pada Rabu, 29 November 2023 lalu, Lisa Hanson selaku CEO Niko Partners berpandangan bahwa keputusan Bytedance melepas Nuverse karena tekanan bisnis.
“Dalam kasus ByteDance, perusahaan tersebut telah berinvestasi banyak dalam bisnis game tetapi tidak meraih kesuksesan besar,” ujar Hanson.
Hanson berpendapat, ByteDance hanya ingin mengurangi kerugiannya, terutama karena game masih merupakan bagian kecil dari bisnisnya.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari AIDS Sedunia 2023, Penuh Makna dan Memotivasi yang Cocok Dibagikan di Medsos
Secara keseluruhan, Nuverse diperkirakan hanya menyumbang sekitar 1% atau kurang dari total pendapatan sehingga tak akan berdampak besar pada bisnisnya.
Keputusan Bytedance melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya tersebut memang dilakukan usai meninjau kinerja bisnis secara keseluruhan.* * *



















