BANTENRAYA.COM – Malam 30 September kurang dari 10 jam. Malam nanti oleh bangsa Indonesia sebagai malam jahanam karena ada peristiwa berdarah penculikan dan pembunuhan 7 perwira TNI AD di republik ini oleh PKI.
Meski peristiwanya sudah berlangsung lama yakni 1965, paham komunisme tetap menjadi momok dan membuat seluruh komponen bangsa waspada akan kebangkitan paham ini.
Satu dari banyak tokoh publik giat menyuarakan sikap kehati-hatian akan bangkitnya PKI adalah mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.
Baru-baru ini Gatot Nurmantyo bahkan menyoroti hilangnya diorama G30S PKI di Museum Dharma Bakti, Markas Kostrad, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kembalikan Fungsi Taman Sari Jadi Ruang Terbuka Hijau, Pedagang Bakal Direlokasi ke Tiga Tempat Ini
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari judul berita ‘Gatot Nurmantyo Tuding TNI Disusupi Usai Raibnya Diorama G30S PKI, Markas Kostrad Ungkap Alasan Pembongkaran’ Gatot menyebut informasi soal hilangnya diorama G30S PKI didapatnya dari utusan yang sengaja ia kirim ke Museum Dharma Bakti.
Diorama G30S PKI yang hilang tersebut menampilkan 3 tokoh militer, termasuk Soeharto.
“Foto dari video terakhir tadi udah kosong,” ujar Gatot.
Namun kejadian ini rupanya berbuntut panjang karena Gatot lantas menuding paham komunisme telah masuk ke tubuh TNI.
“Makanya saya katakan bahwa ini sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham komunis di tubuh TNI,” ungkapnya.
Baca Juga: Seorang Kakek yang Terlantar di Pandeglang Dibantarkan ke Dinsos
Pernyataan mantan Panglima TNI ini mendapat respon dari pihak Markas Kostrad. Kembali melansir Youtube Official iNews, pihak Markas Kostrad membantah tudingan Gatot dengan alasan inisiatif pembongkaran patung-patung bukan dari mereka.
Pembongkaran diorama G30S PKI adalah permintaan Letjen TNI Purn Azmyn Yusri Nasution yang menggagas pembuatan patung-patung ketika menjabat Pangkostrad pada periode 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.
Pihak Markas Kostrad mengungkap Azmyn Yusri Nasution meminta patung-patung dibongkar demi ketenangan lahir dan batin.
Ini bukan kali pertama isu kebangkitan komunis di Indonesia berembus jelang 1 Oktober.
Santer dugaan bahwa isu ini sengaja dimunculkan demi kepentingan politik sejumlah pihak. ***(Puput Akad Ningtyas Pratiwi/pikiran-rakyat.com)