BANTENRAYA.COM – Tiga guru asal Kota Cilegon berhasil masuk final dalam Sayembara Video Guru dan Tenaga Kependidikan Dasar atau Sayembara Video GTK Dikdas 2021.
Ketiga guru yang mausk final Sayembara Video GTK Dikdas 2021 tersebut adalah guru SMPIT Raudhatul Jannah yakni Sutan Alam, Mariyatul Kibtiyah dan Imal Amaliah.
Ketiganya mengalahkan ratusan guru yang ikut dalam Sayembara Video GTK Dikdas 2021. Dua diantaranya bahkan keluar sebagai juara.
Baca Juga: Anugerah ASN 2021, Dosen Untirta Raih Penghargaan di Kategori ASN Inspiratif
Koordinator Pokja Publikasi GTK Dikdas Kemendikbudristekdikti Romi Siswanto Hamzah, menyampaikan, kegiatan ini merupakan event kedua yang diawali penyelenggaraannya pada tahun 2020.
“Sayembara video pembelajaran sebelumnya dilaksanakan tanpa batasan tema, sedangkan ditahun ini dibagi dua kategori yakni Literasi dan Numerasi untuk tingkat SD dan SMP,” ujarnya saat menghadiri Workshop video pembelajaran.
Ia mengaku, tahun ini ada penurunan peserta dari tahun lalu diangka 1.800 peserta menjadi 285 peserta.
Baca Juga: Berurai Air Mata, Sergio Aguero Resmi Putuskan Pensiun sebagai Pesepakbola di Usia 33 Tahun
“Kemungkinan besar ada kesulitan dari para guru dalam memahami bagaimana mengangkat dan mengimplementasikan literasi dan numerasi dalam video pembelajaran,” ujarnya.
Pada tahun ini terpilih 40 finalis yang terbagi keempat kategori, yakni 10 finalis literasi SD, 10 finalis numerasi SD, 10 finalis literasi SMP dan 10 finalis numerasi SMP.
Dari 285 peserta Sayembara Video GTK Dikdas 2021 pembelajaran literasi dan numerasi yang masuk.
Baca Juga: 4 Tips Menurunkan Berat Badan Secara Ideal Ala Maria Vania, Yuk Simak
Ketiga guru itu berasal dari SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon yakni Sutan Alam dan Mariyatul Kibtiyah di kategori Literasi SMP serta Imal Amaliah di kategori Numerasi SMP.
“Luar biasanya tiga finalis dari satu sekolah tersebut, dua finalis lolos meraih juara, yakni Imal Amaliah meraih juara ketiga kategori numerasi SMP dan Sutan Alam meraih juara kedua kategori literasi SMP,” ungkapnya.
“Insya Allah para juri dari kami pun memiliki integritas yang tinggi, tidak menilai berdasarkan kedekatan, tetapi benar-benar murni berdasarkan kualitas karyanya” imbuhnya.
Ketiga finalis guru dari Cilegon tersebut bersama finalis lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia diundang GTK Dikdas untuk hadir di Hotel Arosa Jakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada para finalis atas karyanya yang telah masuk 10 besar terbaik sayembara, selain itu pada kegiatan ini juga turut dibagikan piagam dan hadiah bagi tiga karya terbaik finalis.
Dalam acara ini GTK Dikdas melalui Pokja Publikasi juga membekali para finalis dalam kegiatan workshop video pembelajaran bagi finalis sayembara video pembelajaran literasi dan numerasi Tahun 2021.
Baca Juga: Hukum Meninggalkan Salat Jumat Demi Pekerjaan, Menurut Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat
“Saya punya kegelisahan yang serius terhadap konten-konten kurang mendidik dan banyak berseliweran di media sosial, maka muncullah ide saya untuk menginisiasi sayembara video pembelajaran yang telah diselenggarakan hingga tahun ini,” ungkapnya.
“Masa sih, artis cuma review bulu ketek aja yang nonton sampai ratusan ribu. Itulah kenapa sayembara video pembelajaran harus diunggah ke media sosial,” katanya.
“Jika tahun lalu peserta mengunggah videonya di Facebook, maka tahun ini peserta sayembara harus mengunggah karyanya di tiga platform media sosial, yakni YouTube, Facebook, dan Instagram,” tegasnya.
Baca Juga: 5 Artis dan Selebgram Indonesia yang Meninggal di Usia Muda, Terbaru Ada Laura Anna
Romi berharap agar guru-guru di Indonesia lebih banyak mengunggah konten-konten positif di media sosial untuk menekan konten negatif yang ada selama ini. ***