BANTENRAYA.COM – Tim Pendampingan Pemulihan Infrastruktur (PPI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengadakan ekpose laporan akhir.
Kegiatan Ekspose laporan akhir dilaksanakan bersama tim BPBD Banten dan Pandeglang di Gedung Rektorat Untirta.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri Untirta Aceng Hasani.
Baca Juga: Kejari Cilegon Musnahkan Barang Bukti Narkoba dan Rokok Ilegal, Jumlahnya Segini
Kemudian, Tim PPI Untirta yang diketuai oleh Enggar Utami, jajaran BPBD Banten dan BPBD Kabupaten Pandeglang.
Kegiatan ekspose ini membahas tentang hasil pendampingan Tim PPI Untirta di lapangan terkait pemulihan infrastruktur pasca bencana tsunami di wilayah kabupaten pandeglang.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Sistem informasi, Penguatan Kemitraan dan Layanan Industri, Aceng Hasani mengungkapkan, dengan adanya pelaporan akhir ini dirinya berharap antara pihak perguruan tinggi dan pihak BPBD memiliki tujuan yang sama dan tidak merasa terawasi.
Baca Juga: Bertemu Gubernur Anies Baswedan, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Diminta Bangun Smart Citizen
“Tetapi intinya tentu ingin adanya ketepatan dalam pekerjaan, tepat waktu, tepat anggaran, tepat penggunaan, tepat administrasi dan sesungguhnya walau tidak dijembatani oleh Untirta sudah bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Aceng menjelaskan, saat ini Perguruan Tinggi menjadi rekan yang baik bagi kementerian dan lembaga.
Untirta sebagai perguruan tinggi sudah pasti menyambut baik hal ini dan harus siap melaksanakan tugas tersebut.
Tugas pendampingan sosial yang diamanahkan kepada Untirta menurutnya adalah sangat penting karena Untirta pun sama sama memiliki kepentingan di Kabupaten Pandeglang.
Diakhir sambutannya, Aceng berharap jika dalam pekerjaan pendampingan ini terdapat perbedaan pemikiran atau pandangan maka hendaknya dicarikan solusinya bersama.
Sementara itu Enggar Utari dalam ekspose laporan mengatakan dari hasil pantauan tim di lapangan, hunian tetap telah dibangun di 8 lokasi.
Baca Juga: Lanjutan Pertandingan Liga 1, Persita Pincang Lawan Arema
Rinciannya, Kampung Reforma Agraria Desa Mekarsari sebanyak 155 Unit, Kampung Cibenda Desa Sukarame sebanyak 32 unit, Kampung Palimping Desa Tunggal jaya sebanyak 10 unit.
Kampung Sepen desa Banyumekar sebanyak 208 unit, Kampung Pasirjaya desa Cigorondong Jaya sebanyak 35 unit, Kampung Panilis desa Taman Jaya sebanyak sebanyak 33 unit.
Lalu Kampung Cikaung Desa Ujung Jaya sebanyak 10 Unit, dan Kampung Pasirmalang Desa Sumberjaya sebanyak 223 unit.
Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Kode Redeem ML 27 Oktober 2021 yang Terbaru
Menurutnya tujuh dari delapan lokasi yang telah dibangun tersebut, telah dihuni oleh masyarakat yang terdampak bencana dan kondisi fasilitas huntap dalam keadaan layak huni.
Hanya saja ia menyoroti semua huntap yang telah di bangun tersebut ada saja yang tidak terisi.
Hal ini disebabkan kebanyakan warga bermatapencaharian sebagai nelayan sehingga mereka lebih memilih tinggal dihunian yang letaknya tidak jauh dari laut yang disediakan oleh relawan.
Baca Juga: Lucinta Luna Akhirnya Mengakui Identitas Aslinya Sebagai Lelaki Bernama Muhammad Fatah
“Di lapangan kami melihat tidak ada masalah yang krusial terkait huntap, fasilitas musala, saluran air, listrik, jalan semuanya telah baik,” katanya.
“Walaupun masih ada sedikit kekurangan hal tersebut wajar mengingat ketersediaan anggaran, banyaknya KK, keadaan lahan huntap, dan kebutuhan fasos serta fasum ditiap lokasi berbeda beda yang terpenting lahan yang dijadikan huntap sudah memenuhi kriteria karena jauh dari bencana,” tukasnya.
Enggar juga menyoroti keluhan masyarakat terhadap besaran listrik 900 watt yang menurut warga sangat membebani.
Baca Juga: Wisata Halal Kampanye Pariwisata Negara Mayoritas Non Muslim, Guntur Romli: Ada di Aceh Salah Kaprah
Akan tetapi menurut Enggar, hal tersebut bisa dibicarakan dengan pihak terkait dan dicarikan solusi semisal diturunkan menjadi 450 watt agar tidak memberatkan masyarakat.
Kepala pelaksana BPBD Pandeglang Rahmat Zultika menanggapi hasil laporan Tim PPI Untirta.
Menurutnya apa yang telah disampaikan oleh Tim PPI Untirta merupakan hasil maksimal yang dapat dilakukan oleh BPBD Pandeglang dengan sumber daya yang ada dan tersedia.
Baca Juga: Sayang Banget! 376 Peserta Tes CASN di Kota Serang Gugur Sebelum Ujian
Lebih lanjut ia mengatakan tidak semua kebijakan yang diambil dapat memuaskan semua orang. Masalah dilapangan tetap akan ada, tetapi sebagai pihak pelaksana, BPBD berusaha mencari solusi terbaik yang sesuai dengan kemampuan pihaknya.
Terkait perbaikan dalam laporan akhir, dirinya meminta kepada tim PPI Untirta untuk update keadaan dilokasi saat ini.
Sebab, walaupun pekerjaan pemulihan infrastruktur di wilayahnya telah selesai akan tetapi banyak terjadi peningkatan yang sesuai target pelaksanaan pembangunan huntap, khususnya di kampung Pasirmalang desa sumber jaya Kecamatan Sumur. ***