BANTENRAYA.COM – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Furtasan Ali Yusuf menyoroti banyaknya angka putus sekolah di Provinsi Banten.
Berdasarkan data Dindikbud Provinsi Banten, saat ini ada 13.684 pelajar SMA/ SMK/ SKh yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Banten yang putus sekolah atau drop out.
Adapun ke-13.684 siswa yang putus sekolah ini tersebar di delapan kabupaten kota di Provinsi Banten.
Baca Juga: PPn 12 Persen Pengaruhi Daya Beli Masyarakat, Inflasi Diprediksi Lebih Rendah Tahun Depan
Rinciannya, di Kabupaten Tangerang 3.516 siswa, Kabupaten Lebak 2.492 siswa, Kabupaten Serang 2.114 siswa, Kabupaten Pandeglang 2.056 siswa.
Kemudian Kota Tangerang 1431 siswa, Kota Tangerang Selatan 860 siswa, Kota Serang 843 siswa, dan Kota Cilegon 372 siswa.
Furtasan mengatakan, adanya ribuan siswa yang putus sekolah tidak boleh hanya dibiarkan melainkan harus ditindaklanjuti agar mereka mau kembali sekolah.
Menurutnya harus ada solusi dan tindakan agar para pelajar ini menyelesaikan pendidikan mereka.
Baca Juga: Tok Ditetapkan! Segini UMK 2025 untuk 8 Kabupaten dan Kota di Banten
“Harus ditindalklanjuti jangan cuma ditonton,” katanya.
Furtasan sendiri karena saat ini berada di Komisi X DPR RI yang salah satunya mengurusi masalah pendidikan mengaku ingin tahu siapa saja para pelajar yang putus sekolah ini.
Bila perlu dia minta agar diberikan nama dan alamat siswa-siswi tersebut agar bisa dikomunikasikan dan dibantu.
“Saya juga pengen tahu anak-anaknya di mana saja, siapa saja?” katanya.
Baca Juga: Jelang Konferprovlub PWI Banten di Kota Tangerang, Panitia Keluarkan Daftar Nama Pemilih Sementara
Mantan anggota DPRD Provinsi Banten ini mengatakan, para pelajar yang putus sekolah ini pasti memilki alasan mengapa sampai putus sekolah.
Alasannya dia yakin bukan karena biaya, karena semua sekolah gratis bila di sekolah negeri.
Sementara untuk biaya perlengkapan sekolah, Furtasan mengaku memiliki program bernama Program Indonesia Pintar atau PIP.
Dengan anggaran PIP, para pelajar bisa dibantu pembiayaan untuk perlengkapan sekolahnya.
Baca Juga: 60 Persen Jebolan SMK Binaan Honda Banten Jadi Andalan Bengkel AHASS
“Itu bisa kita bantu. Yang peting sasarannya kena,” katanya.
Anggaran PIP sendiri adalah sebesar Rp450 ribu setahun per siswa untuk SD, Rp750 ribu setahun per siswa untuk SMP, dan Rp1 juta setahun per siswa untuk SMA.
Anggaran PIP nantinya akan masuk langsung ke rekening siswa penerima untuk membeli peralatan sekolah.
“Kuotanya saya tidak ingat jumlah pastinya tapi cukup banyak. Untuk masyarakat Kota Serang mah cukup saya kira,” katanya.
Baca Juga: Opsen Pajak Jadi Beban Baru Konsumen, Diprediksi Bakal Gerus Industri Sepeda Motor Hingga 20 Persen
Jabatan fungsional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Rudi Yatmawan mengatakan, untuk mengatasi anak yang putus sekolah agar mau sekolah lagi, Dindikbud Provinsi Banten menganggarkan anggaran sekitar Rp60 juta pada tahun 2025.
Nantinya setiap anak akan mendapatkan anggaran Rp1 juta berbentuk peralatan sekolah agar mereka mau kembali bersekolah.
“Kita sudah siapkan anggaran untuk 2025. Satu anak sekitar Rp1 juta tapi berbentuk barang,” ujarnya. ***



















