BANTENRAYA.COM – Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten menanggapi terkait bocornya data guru di Provinsi Banten.
Ombudsman Banten menilai, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten tidak kompeten karena kejadian itu.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten Dedy Irsan meminta Polda Banten ikut turun tangan dalam mengusut kasus tersebut.
Baca Juga: Dugaan Kebocoran Data Guru, Dindikbud Banten Lapor ke Polda
“Kami meminta agar keobocoran data guru SMA dan pegawai yang terjadi di Tangerang harus diusut hingga tuntas dan meminta Polda Banten ikut turun tangan dalam mengusut kasus kebocoran data tersebut hingga tuntas,” ujar Dedy, Selasa, 9 November 2021.
Ombudsman RI Perwakilan Banten berpendapat bocornya data pribadi guru di Tangerang menunjukkan kurang kompetennya sumber daya manusia (SDM) di Dindikbud Banten. Sebab, pengelolaan data kepegawaian harus dilakukan oleh pegawai yang kompeten.
Asisten Muda Pemeriksaan Laporan Ombudsman Banten Harri Widiarsa menyampaikan perlunya restrukturisasi di dalam kepegawaian Dindikbud Banten karena seharusnya pengelolaan dan pengaturan data guru dipegang oleh sumber daya manusia (SDM) yang sudah memahami dan terbiasa dengan prosedur penggunaan teknologi informasi.
“Sehingga tidak ada istilah tidak sengaja dan pertugas tersebut tahu aturan hukumnya sehingga tidak akan sembarangan mengupload data pribadi jika memang disengaja,” katanya
Lebih jauh Harri mengatakan, perlu dilihat bagaimana proses rekrutmen pegawai honorer dan penunjukan pejabat struktural di Dindikbud Banten apakah karena kedekatan atau memang kompetensi.
“Kesalahan pegawai Dinas Pendidikan baik disengaja atau tidak merupakan tanggung jawab lembaga,” ujar Harri.
Walaupun personal yang mengupload dipolisikan, namun data guru tersebut tidak dikumpulkan secara personal, akan tetapi dikumpulkan secara kelembagaan melalui sistem. Sehingga, Dindikbud Banten secara kelambagaan juga harus bertanggung jawab.
“Namun yang terutama harus ditangani terlebih dahulu adalah apa penyebabnya sehingga data pegawai sekolah itu bocor,” ujar Harri. ***


















