BANTENRAYA.COM – Sejumlah tokoh Perempuan PDI Perjuangan memberikan semangat kepada para kader PDI Perjuangan Provinsi Banten. Hal itu terjadi saat peringatan Hari Lahir Bung Karno bertajuk “Sarasehan Kebangsaan: Perempuan Berdaya Indonesia Raya” yang digelar DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten di kantor PDI Perjuangan Provinsi Banten di Kota Serang, Minggu (22/6/2025).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata SB Wiryanti Sukamdani, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Jaminan Sosial Sri Rahayu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak dan mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Wakil Sekjen Bidang Kerakyatan DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati. Sedangkan Puan Maharani yang semula dijadwalkan hadir tidak hadir karena kesibukan.
Dalam paparannya, Tri Rismaharini mengatakan, Banten sangat dekat dengan Jakarta sementara Jakarta adalah pasar yang menjanjikan. Karena itu, bila ada warga Banten yang tidak sukses, pastilah karena mereka tidak memanfaatkan peluang dari kondisi geografis yang sangat strategis ini.
“Kalau dilihat dari sisi geografisnya sebetulnya Banten ndak perlu jadi daerah miskin,” kata Risma, Minggu (22/6/2025).
Baca Juga: Disambut Antusias, Pramono Klaim Penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2025 Berjalan Sukses
Sementara Surabaya yang daerahnya jauh dari Jakarta karena berada di ujung timur Pulau Jawa setiap hari mengirimkan aneka hasil bumi, salah satunya adalah cabai atau sayuran, ke daerah seperti Jakarta hingga Tangerang. Pendapatan masyarakat, terutama para kaum perempuan Surabaya, juga ikut meningkat.
“Ada (ibu-ibu di Surabaya-red) yang pendapatannya Rp5 miliar per bulan,” ujar mantan Menteri Sosial ini.
Risma yang mantan Walikota Surabaya ini mengatakan, sebuah keluarga yang kekurangan atau miskin mestinya bisa hidup lebih baik apabila istri dalam rumah tangga tersebut ikut membantu ekonomi keluarga. Caranya pun tidak mesti dengan bekerja di luar rumah, melainkan bisa dengan berjualan.
“Meski kedua harus dihidupkan. Siapa mesin kedua? Para ibu-ibu,” katanya.
Apalagi saat ini jualan bisa dilakukan secara daring (online) sehingga seorang istri bisa tetap di rumah dan mendapatkan penghasilan. Surabaya pun membuat kampung-kampung sebagai sentra produksi, mulai dari makanan hingga beras.
SB Wiryanti Sukamdani mengatakan, ibu-ibu adalah madrasah pertama yang bertugas mendidik anak. Jangan sampai anak dididik oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Baca Juga: Targetkan 22 Juta Pengunjung, Pemprov Genjot Pariwisata Lewat Penataan dan Promosi Destinasi
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten Ade Sumardi mengatakan, dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno pihaknya mendatangkan tokoh-tokoh perempuan dari DPP PDI Perjuangan. Mereka datang memberikan arahan dan masukan kepada perempuan Banten agar lebih berdaya, terutama dalam persoalan ekonomi keluarga.
“Tujuannya agar perempuan menjadi mandiri karena ekonomi keluarga bisa ditopang oleh ibu rumah tangga,” kata Ade. (***)