BANTENRAYA.COM – Para petani di Kabupaten Pandeglang tengah sumringah. Pasalnya, penjualan harga gabah mengalami kenaikan melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dari sebelumnya harga gabah dijual Rp 6.500 per kilogram, naik menjadi Rp 6.800 per kilogram.
“Iya, betul harga gabah lagi naik sedikit, tapi lumayan ada kenaikan,” kata Ahmad, seorang petani warga Kecamatan Patia, Minggu 20 Juli 2025.
Dia mengatakan, kenaikan harga gabah terjadi karena para petani di kampunya tengah panen padi. Bahkan, harga gabah naik melebihi harga sebelumnya.
“Sudah dari bulan kemarin, kami mah sudah pada panen. Lumayan harganya mahal, gak sama seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.
Baca Juga: Empat Pelaku Bobol Rumah Tetangga Dibekuk Polisi
Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Nasir M Daud membenarkan, harga gabah tengah mengalami kenaikan. Saat ini para petani tengah menikmati kenaikan harga gabah.
“Harga gabah di lapangan memang lagi naik diatas HET pemerintah. Yang biasanya harganya Rp 6.500 per kilogram menjadi Rp 6.800 per kilogram,” terangnya.
Dengan adanya kenaikan harga gabah, kata dia, para petani senang. Namun kenaikan harga gabah tersebut tidak bisa diserap oleh pemerintah, karena para petani lebih memilih menjual gabahnya kepada tengkulak.
“Di satu sisi kita senang harga gabah naik, tapi di satu sisi tidak bisa diserap sama Bulog, karena Bulog belum bisa masuk kalau harga gabah diatas HPP,” ujarnya.
Kata Nasir, saat ini para petani tengah panen gabah. Para petani lebih memilih menjual hasil panen gabah mereka kepada tengkulak.
Baca Juga: Kukerta Kelompok 01 UIN SMH Banten di Desa Sidamukti Dampingi Proses Sertifikasi Halal Bagi UMKM
“Petani sudah pada panen dari bulan kemarin, seperti di Patia, Cikeusik, Sobang, dan lainnya. Gabah petani ini dijual sama perusahaan,” katanya. (***)