BANTENRAYA.COM – Pekan Paralimpik Kota (Peparkot) Kota Serang 2025 akan segera digelar.
National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Serang mematangkan kesiapan teknis seluruh cabang olahraga (cabor) di Peparkot melalui pelaksanaan technical meeting.
Technical meeting Peparkot Kota Serang sendiri berlangsung di Aula SKhN 01 Kota Serang, Sabtu 20 Desember 2025.
BACA JUGA: Arus Mudik Nataru di Tol Tangerang–Merak Ramai Lancar, 517 Ribu Kendaraan Telah Melintas
Pertemuan ini menjadi bagian dari finalisasi penyelenggaraan Peparkot Kota Serang 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 22 Desember 2025, di kawasan Gelanggang Remaja (GGR) Maulana Yusuf, Kota Serang.
Sekadar diketahui, Peparkot Serang merupakan multi event cabor bagi penyandang disabilitas.
Technical meeting membahas secara rinci alur pertandingan dan teknis pelaksanaan sejumlah cabor yang akan dipertandingkan, meliputi atletik, bulutangkis, boccia, catur, tenis meja awas, serta panahan.
BACA JUGA: IsDB Beri Peluang Beasiswa S1 hingga S3 dengan Pendanaan Penuh untuk Mahasiswa Indonesia
Seluruh pembahasan difokuskan pada keseragaman pemahaman aturan antar kontingen agar pelaksanaan pertandingan berjalan tertib dan lancar.
Ketua NPCI Kota Serang Muhammad Yusuf mengatakan, technical meeting menjadi tahapan penting untuk menghindari kesalahpahaman teknis antara panitia dan kontingen dari masing-masing kecamatan.
“Melalui technical meeting ini, setiap cabang olahraga dapat memahami alur pertandingan secara jelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dengan kontingen,” katanya.
“Dengan demikian, pelaksanaan Peparkot dapat berjalan sesuai target waktu dan proyeksi kebutuhan yang telah ditetapkan,” ujar Yusuf.
Ia menjelaskan, event olehraga tersebut bakal diikuti enam kontingen dari enam kecamatan se Kota Serang.
“Total terdapat 50 atlet difabel yang akan berkompetisi pada Peparkot tahun ini,” ucap dia.
Yusuf menerangkan, pelaksanaan kegiatan itu juga menjadi momentum penting dalam pemberdayaan atlet difabel di Kota Serang.
Ia mengapresiasi dukungan sumber daya manusia yang terlibat dalam pembinaan, termasuk peran para guru Sekolah Khusus (SKh).
“Kami bersyukur NPCI Kota Serang saat ini didukung sumber daya manusia yang cukup dari berbagai latar belakang, di antaranya para guru SKh yang piawai dan militan mendampingi para atlet difabel,” katanya.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berdampak signifikan bagi pemberdayaan difabel, agar mereka tidak lagi dipandang sebagai keterbatasan, tetapi sebagai potensi,” tandas Yusuf. ***



















