BANTENRAYA.COM – Masalah bahasa yang dianggap menjadi kendala membuat pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong angkat bicara.
Sebagaimana diketahui sebelumnya pengamat sekaligus komentator sepak bola bung Ropan melontarkan saran agar Shin Tae Yong belajar bahasa Indonesia.
Hal itu agar instruksi-instruksinya Shin Tae Yong bisa dipahami oleh punggawa Garuda dengan lebih baik lagi.
Baca Juga: Asal Usul Rabeg, Disebut Makanan Kesultanan Banten yang Punya Cita Rasa Khas
Saran serupa sebelumnya juga diungkapkan oleh pengamat sepak bola Justinus Laksana, ia menilai bahwa situasi di tim yang berkomunikasi dengan banyak bahasa tidaklah bagus.
Dikutip dari kanal YouTube Garuda Space menanggapi hal tersebut Shin Tae Yong menegaskan selama ini tidak pernah mengalami masalah dengan perbedaan bahasa.
Menurut Shin Tae Yong melalui penerjemahnya perbedaan justru kerap dilontarkan oleh media.
Baca Juga: Langsung Serbu! Rumah Sehat Rindu Rosul Tawarkan Bekam Gratis untuk Warga Cilegon
Hal itulah yang pada akhirnya menjadi permasalahan semua pemain
“Semua pemain pasti ada lambang garuda di dada para pemain apalagi baru warga negara Indonesia kami pun sama sebagai pelatih-pelatih dari Korea Selatan tapi datang ke Indonesia untuk mengembangkan sepak bola Indonesia jadi selalu bekerja keras” Ujar Shin Tae Yong
“Untuk pemain pun tidak ada ketidaknyamanan juga pelatih pun sama kadang dari media mungkin bisa dibilang adu domba mungkin itu yang tidak baik untuk perkembangan sepak bola Indonesia” tutur Shin Tae Yong.
Baca Juga: Ada Lowongan Kerja di The Consultant Property, Freelance Lagi, Domisili Tangerang dan Sekitarnya
Sementara itu ketua umum PSSI Erik Tohir tidak mau memperpanjang urusan perbedaan bahasa antara Shin Tae Yong dan para punggawa Garuda.
Erik Tohir optimis sang pelatih memiliki cara sendiri untuk menjembatani perbedaan bahasa antar pelatih dan para pemain.
Terbukti skuad Garuda sendiri sudah mulai padu hingga berasa mencetak sejarah di Piala Asia 2023.
Bahkan kendala terbukti ada pada para pemain Ketika Timnas Indonesia kekurangan sosok striker tajam.***