BANTENRAYA.COM – Jalan Raya Cilegon-Anyer tepatnya di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon atau di depan Koramil Ciwandan terendam banjir, Kamis, 8 Maret 2023.
Bahkan, jalan nasional yang menghubungkan Kota Cilegon dengan Kawasan Wisata Anyer di Kabupaten Serang sempat tidak bisa dilalui beberapa saat karena ketinggian air yang hamper setengah meter.
Camat Ciwandan Agus Ariyadi mengatakan, banjir terjadi sejak pukul 06.00 WIB.
Baca Juga: Gerindra Sebut Tak Ada Kepentingan Politik dari Bagi-bagi Tiket Konser BLACKPINK, Netizen: Berkedok Kampanye!
Jalan Nasional tersebut sempat terputus, namun kendaraan dialihkan ke dalam Kawasan Industri dan ke Jalan Lingkar Selatan Cilegon.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Jalan Raya Cilegon-Anyer sudah kembali normal, meski kendaraan yang melalui genangan banjir harus berjalan pelan-pelan.
Di lokasi banjir, kata Agus, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsek Ciwandan dan Koramil Ciwandan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.
Baca Juga: Sebanyak 506 Guru di Kota Cilegon Berhasil Lulus Seleksi P3K
Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis, 8 Maret 2023 dinihari.
”Intensitas hujan tinggi. Jadi air turun ke bawan, ngumpulnya di situ (Depan Koramil Ciwandan) semua,” kata Agus kepada Bantenraya.com.
Banjir terjadi akibat Sungai Lempeng dan drainase di jalan nasional tidak bisa menampung debit air.
”Kalau drainase sudah kita normalisasi, termasuk Sungai Lempeng sudah dikeruk endapan lumpurnya,” terangnya.
Baca Juga: Laga 16 Besar Liga Eropa 2022-2023 Telah Kembali, Sporting Lisbon Menantang Arsenal FC di Jose Alvalade
Agus juga menyebut banjir diduga akibat saluran air di bawah gorong-gorong rel kereta api di dekat Koramil Ciwandan terlalu kecil.
”Yang pasti ada saluran air di bawah rel kereta api di belakang Koramil Ciwandan yang harus dinormalisasi, Cuma agak susah PT KAI (Kereta Api Indonesia) diajak koordinasi,” tandasnya.
”Pernah kita survey ke lokasi cuma memang harus mengangkat rel kereta api dulu untuk efektifnya, baru dikembalikan lagi setelah beres normalisasi,” tuturnya.***