BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Cilegon mencanangkan program One Family One Business atau OFOB yang dibebankan kepada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau DinkopUKM Kota Cilegon.
Melalui program One Family One Business, idealnya jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di Kota Cilegon bisa mencapai 141.000.
Jumlah 141.000 itu sendiri mengacu dari jumlah kepala keluarga yang ada di Kota Cilegon atau 1 keluarga punya 1 bisnis UMKM.
“UMKM kita saat ini 22.000. Penduduk Kota Cilegon sekitar 461.000,” kata Sanuji dalam sambutannya di acara RBC Meet Up UMKM yang diselenggarakan Inkubator Bisnis Rumah Berdaya Cilegon atau RBC di Cilegon City Mall, Rabu, 1 Maret 2023.
“Jumlah Kepala Keluarga sekitar 141.000. Jadi kalau One Family One Business atau OFOB, jumlah UMKM kita kurang banyak,” katanya.
Sanuji berharap, DinkopUKM Kota Cilegon bisa mendorong jumlah UMKM di Kota Cilegon minimal hingga 100.000.
“Entah pendataan di DinkopUKM yang perlu dirapikan, atau memang jumlahnya jauh dari ideal, minimal jumlah UMKM kita 100.000,” tuturnya.
Sanuji mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI saat ini mewacanakan adanya Sunda Street atau rest area laut bagi kapal asing berlayar melalui Selat Sunda.
Pemerintah Kota Cilegon harus memersiapkan jika Sunda Street benar-benar terwujud, dengan menyiapkan UMKM bisa hadir dalam rest area laut.
“Kita akan dukung terus UMKM, kita ingin UMKM produknya berkualitas bisa ikut pameran di Provinsi Banten, pameran di nasional,” ucapnya.
Baca Juga: PSM Makassar Makin menjauh dari Kejaran Persib dan Persija Usai Raih Poin Sempurna Atas Dewa United
“Waktu ada Moto GP di Sirkuit Mandalika NTB, UMKM kita ikut pameran, pokoknya kalau ada pameran nasional, pastikan UMKM Cilegon ikut,” kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Sanuji berharap, UMKM Kota Cilegon juga naik kelas. UMKM juga bisa menjadi jalan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kita berharap seluruh UMKM kita perizinannya lengkap. Makanya untuk NIB (Nomor Induk Berusaha) tidak sampai 5 menit,” tuturnya.
“PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) kami ingin tidak sampai seminggu selesai, sertifikasi halal hanya 21 hari, kita dorong perizinan UMKM permudah, kita dorong UMKM digitalisasi harus naik, followersnya puluhan ribu,” katanya.
Sanuji mengapresiasi dengan Cilegon City Mall bersinergi dengan UMKM mengadakan pameran.
Saat ini, sudah berjalan sinergitas Cilegon City Mal dengan RBC selaku inkubator bisnis.
Baca Juga: Disiksa hingga Dicekoki Minuman Keras, 2 Pelajar di Makassar Tewas, Pelaku Diduga Anak Polisi
“Kita dorong UMKM perizinan dipermudah ya,” tuturnya.
Salah satu Pelaku Usaha Kerajinan Tangan, Amay Liasari mengaku baru bergabung dengan RBC selaku inkubator bisnis.
Ia menyambut baik karena RBC memfasilitas terkait proses perizinan ke DinkopUKM Kota Cilegon.
Baca Juga: Spoiler Taxi Driver Season 2 Episode 5, On Ha Joon Temukan Ruang Rahasia Tim Pelangi, Ada Niat Apa?
“Harapan saya ikut RBC ini bisa ikut memromosikan usaha kita dan diadakannya bazar-bazar, pameran-pameran seperti ini, event-event,” katanya.
Amay mengatakan, produk yang dijualnya tas dan sepatu dari kerajinan tangan, pin, dan banyak lagi pernak-pernik.
“Harapan kami ke pemerintah juga ada bantan permodala, sama membantu pemasaran saja,” harapnya.
Baca Juga: Viral! Begini Nasib Bayi Perempuan yang Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah Pontianak
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon Agus Ubaidillah menegaskan bahwa Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon mendorong hadirnya gerai UMKM di lokasi-lokassi strategis Kota Cilegon.
“Dalam hal ini, maka perlu saya sampaikan bahwa Dinas Koperasi dan UMK Kota Cilegon mendorong hadirnya gerai UMKM di perusahaan dan Mal yang ada di Kota Cilegon, sehingga para pelaku UMKM dapat dengan mudah menjual produknya,” pungkasnya. ***
















