BANTENRAYA.COM – PT Chandra Asri Petrochemical meluncurkan 2 unit bus listrik.
2 unit bus listrik akan digunakan untuk antar jemput karyawan PT Chandra Asri Petrochemical.
Dua unit bus listrik yang digunakan PT Chandra Asri Petrochemical dibuat oleh Karoseri Mobil Anak Bangsa di Kudus, Jawa Tengah.
Bus listrik yang digunakan PT Chandra Asri Petrochemical berjenis big bus dengan kapasitas 51 penumpang.
Baca Juga: Wahidin Halim Banjir Dukungan untuk Maju sebagai Calon Gubernur Banten, Nasdem Punya Keyakinan Ini
Bus listrik resmi diluncurkan pada Selasa, 14 Februari 2023 di kawasan pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Ciwandan, Kota Cilegon.
Pada peluncuran 2 bus listrik tersebut turut hadir Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra serta Kepala Staf Kepresidenan RI yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau Periklindo Moeldoko.
Nantinya bus listrik PT Chandra Asri Petrochemical akan akan digunakan untuk antar jemput karyawan mulai dari PCI hingga ke pabrik di Ciwandan.
Baca Juga: Penipuan Berkedok Jasa Fogging Sarang Nyamuk Merambah ke Desa-Desa di Pandeglang
Direktur Sumber Daya Manusia PT Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, bus listrik PT Chandra Asri Petrochemical memiliki panjang 12 meter.
Kecepatan bus listrik secara maksimal 70 kilometer per jam.
“1 kilometer menghabiskan daya 0,85 kWh. Charging time 3 jam, bisa digunakan perjalanan 250 kilometer,” kata Suryandi kepada awak media, Selasa, 14 Februari 2023.
Baca Juga: Debut Manis Rahmad Darmawan Saat Tukangi PS Barito Putera, Rans Nusantara Jadi Korbannya
Kata Suryandi, penggunaan 2 bus listrik memangkas biaya solar hingga 20.800 liter per tahun atau setara mereduksi emisi hingga 28,52 metrik ton karbondioksida tiap tahunnya atau mengurangi polusi udara.
“Bus listrik ini memenuhi standar keselamatan, memiliki fitut sangat memadai dan sesuai dengan standar keselamatan kerja perusahaan. Menggunakan teknologi Driver Safety Manging, dilengkapi teknologi TAM Fleet yang bisa memberikan peringatan jika kendaraan melaju melewati batas kecepatan,” terangnya.
Dari segi efisiensi menghilangkan konsumsi oli dan saringan bahan bakar.
Baca Juga: 9 Nama Desa Unik di Lebak Banten, Diawali dengan Kata Suka, dari Nama Petani hingga Raja
“Penghematan biaya operasional dari konversi solar ke listrik dalam setahun mencapai Rp 292.330.000. Usia bus listrik bisa mencapai 15 tahun, lebih panjang dari bus diesel yang rata-rata 10 tahun,” paparnya.
Suryandi menambahkan, desain livery bus merupakan hasil karya dari karyawan PT Chandra Asri Petrochemical.
Bus sendiri berwarna dasar putih dan dibumbui warna biru muda dan biru tua.
“Lapisan pertama biru muda melambangkan nilai iStar sebagai nilai perusahaan. Lapisan kedua biru melambangkan menampilkan ilustrasi pabrik Chandra Asri. Lapisan ketiga, menampilkan batik lesung khas Cilegon,” urainya.
Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI Purnawiran Moeldoko mengatakan, pemerintah Indonesia telah mendorong jajaran pemerintah pusat maupun daerah bermigrasi ke kendaraan listrik.
“Pemerintah menjadi penggerak terdepan dalam industri (kendaraan listrik) ini, karena sebagai pembeli,” kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, PLN memberikan dukungan kuat kepada industri yang akan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU.
“Pemerintah sudah menyiapkan kemudahan untuk pembangunan SPKLU. Saya harapkan Chandra Asri menjadi pioneer di Kawasan ini, ini menjadi faktor pengungkit, maka industry lain mengikuti,” harap Moeldoko.*