BANTENRAYA.COM – Ketua Serikat Media Siber Indonesia Kabupaten Pandeglang atau SMSI Pandeglang Muhaemin, mengajak insan pers di daerah memanfaatkan teknologi untuk mendukung objektifitas dan kualitas berita.
Ajakan ini disampaikan Muhaemin lantaran perkembangan teknologi sangat massif dan disatu sisi menjadi kompetitor pers.
“Perusahaan teknologi banyak menciptakan media sosial yang praktiknya seperti perusahaan pers. Keunggulan teknologi itu saya kira harus dimanfaatkan oleh wartawan konvensional untuk mendukung objektivitas dan kualitas berita,” demikian kata Muhaemin dalam talk show Hari Pers Nasional 2023 di Radio Krakatau FM, Kamis 9 Februari 2023.
Kata Muhaemin, dengan tekonologi wartawan bisa mudah mencari informasi tambahan, memperkaya data, mengecek fakta, hingga investigasi. “Teknologi membuat kerja wartawan dan perusahaan pers efektif dan efisien. Namun jangan pula mengantungkan informasi dari internet karena sejatinya wartawan harus tahu fakta di lapangan dan kegelisahan rakyat,” tegasnya.
Baca Juga: STOP Kebiasaan Mengintip Orang Mandi, Ini 2 Pasal dalam KUHP yang Bisa Menjerat Tukang Ngintip
Soal perkembangan perusahaan media di daerah, Muhaemin menilai pers di daerah akan tetap tumbuh karena pers merupakan pilar ke empat demokrasi. Selain itu kata pria yang akrab disapa Cakimin ini, dukungan pemerintah terhadap pers cukup baik.
“Bisa dibayangkan kalau disebuah daerah tanpa pers. Pers akan terus ada dengan syarat perusahaan pers mampu menciptakan model-model bisnis yang kekinian tnapa harus melepaskan diri dari khitahnya sebagai penyambung lidah rakyat dan mitra pemerintah,” pungkasnya.
Dalam talk show ini, wartawan senior di Kabupaten Pandeglang, Endang Mulyana juga optimis pers akan terus tumbuh dan dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga: Gaji Pegawai Alfamart Terbaru 2023, Punya 17.000 Gerai, Pantes Banyak yang Daftar
“Wartawan sebagi ujung tombak dari perusahaan pers harus terus menempa kemampuan dan mengasah sensifitas kebutuhan masyarakat,” kata Endang Mulyana diamini mantan Ketua PWI Pandeglang Iman Faturohman. ***