BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten menggelontorkan anggaran sebesar Rp18 miliar untuk menata destinasi wisata di Banten pada tahun 2023 ini.
Penataan destinasi wisata sendiri akan lebih banyak dilakukan di Kabupaten Lebak.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Alhamidi menjelaskan, pada 2023 ini akan ada 54 destinasi wisata yang ada di Provinsi Banten yang akan ditata.
Baca Juga: Izin Segera Kedaluwarsa, Pemkot Serang Kaji Ulang Pengelolaan Pasar Induk Rau
Destinas-destinasi wisata tersebut tersebar di 8 kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten.
“Paling besar penataannya di Lebak,” ujar Alhamidi, Kamis 9 Februari 2023.
Alhamidi mengaytakan, pada tahun 2022 sudah ada 97 destinasi wisata di Banten yang ditata oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
Jumlah destinasi wisata yang ditata pada tahun ini lebih sedikit karena anggaran yang tersedia juga lebih kecil dibandingkan dengan tahgun sebelumnya.
Sementara penataan destinasi wisata di tahun 2023 akan dilakukan pada 58 titik wisata yang tersebar di Provinsi Banten.
“Hanya ada Rp18 miliar anggaran penataan destinasi wisata dan tersebar di 8 kabupaten kota,” ujarnya.
Alhamidi mengatakan, penataan destinasi wisata dilakukan untuk meningkatkan daya tarik bagi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Dia mengatakan, pariwisata juga berdampak pada produk domestik regional bruto (PDRB) atau nilai tambah sehingga menjadikan ekonomi di Banten tumbuh.
“Artinya, kita perlu mengembangkan terus penataan destinasi juga promosi pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Banten ini,” lanjut.
Baca Juga: Pajak Rokok Tak Capai Target, Pemkot Cilegon Masih Cuan Rp 38 Miliar
Alhamidi mengatakan, pada tahun 2022 yang lalu ada 60 juta wisatawan yang mengunjungi Provinsi Banten dari target 19 juta wisatawan.
Hanya saja, dari banyaknya wisatawan itu, yang kurang adalah jumlah mereka belanja di Banten.
“Mungkin pada bawa bekal,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah M Tranggono mengatakan, peran pariwisata sangat signifikan bagi pertumbuhan dan pembangunan Provinsi Banten.
Apalagi, dampak dan manfaat pariwisata tidak hanya dinikmati oleh kabupaten/ kota saja melainkan juga bisa dinikmati oleh Pemprov Banten sebagai nilai tambah pada sektor ekonomi.
“Maka dari itu Pemprov Banten ke depan bisa mendongkrak pengembangan PDRB (produk domestik regional bruto-red) yang bisa kita lihat bahwa terdapat peningkatan yang signifikan,” ujarnya.
Tranggono menuturkan, pengembangan pariwisata bisa dilakukan dengan pendekatan investasi sehingga akan mampu menumbuhkan perekonomian dan menurunkan angka kemiskinan.
Karena itu, perlu ada sinergi antar stakeholder yang berkaitan dengan pariwisata guna mengembangkan dunia pariwisata ke depan. ***



















