BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian menggelar rapat dinas tertutup bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah atau OPD.
Rapat tersebut membahas soal akan dipangkasnya anggaran dinas karena menutupi devisit atau minus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon.
Disisi lain, dalam rapat juga masih membahas soal percepatan program prioritas yang disampaikan Walikota Cilegon yamg harus dilaksanakan terlebih dahulu dan melakukan hold untuk program lainnya di APBD Perubahan.
Pemangkasan dan di hold-nya anggaran tersebut akibat APBD Kota Cilegon pada 2022 masih minus sebesar Rp100,52 miliar.
Pemangkasan sendiri nantinya akan dibahas langsung langsung Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TPAD Kota Cilegon.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1074: Kejutan Besar Shichibukai dan Kekuatan Buah Iblis Mori Mori
Walikota Cilegon Helldy Agustian membenarkan masih adanya Rp100,52 miliar anggaran yang minus. Untuk itu, OPD diminta lebih dahuli untuk mengerjakan program prioritas.
“Wajib menggunakan program proritas karena kita masih ada sisa Rp100,52 di APBD 2023 dari sebelumnya dalam proyeksi Silpa APBD 2022 sebesar Rp418,74 miliar,” katanya, usai memimpin rapat dinas tertutup, Selasa 7 Februari 2023.
Helldy menyampaikan, pihaknya berharap semua OPD bisa mempersiapka program prioritasnya dalam waktu dekat.
“Jadi harus disiapkan programnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Daerah II Kota Cilegon Tb Dikrie Maulawardana memyatakan, untuk pengurangan anggaran sendiri masih dalam pembicaraan di TAPD Kota Cilegon.
Baca Juga: Ini Contoh Proposal Kegiatan Acara Isra Miraj 2023 yang Mudah, Singkat Langsung di ACC
Diketahui, pengurangan anggaran dinas sendiri dimungkinkan terjadi karena masih minus anggaran dari sebelumnya sebesar Rp100,52 miliar tersebut, segingga anggaran atau program yang tidak penting akan dilakukan penghapusan. anggaran dimungkinkan
“Kalo rencana pengurangan anggaran itu masih dalam pembicaraan di TAPD,” singkatnya.
Berapa besar soal pemangkasan, jelas Dikrie, belum dilakukan pembahasan. Sebab, rapat evaluasi dilakukan dalam rangka mengevaluasi kinerja OPD pada 2022.
“Rapat tadi tidak membahas rencana pengurangan. Rapat hanya membahas evaluasi 2022 dan Apeksi bulan Mei ” ucapnya.
Sementara itu, salah satu kepala dinas yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, masih adanya Silpa tersebut memungkinkan anggaran akan ada pemangkasan. Sebab, masih ada minus dari APBD sebelumnya.
“Sedang dibahas itu nanti jadi tugas Sekda dan Asda II untuk menghitung kembali memangkas anggaram dinas supaya minus Rp100,52 miliar tertutup,” ujarnya.
Pengurangan sendiri, ucapn pria ini, tidak akan dipukul rata sebagaimana rencana sebelumnya 15 persen dari anggaran dinas. Tapi lebih di variatif, terutama dinas yang tidak punya program priotitas.
“Tidak ada rata. Sepertinya akan variatif tergantung dinas dan programnya,” pungkasnya. *