BANTENRAYA.COM – Proposal menjadi salah satu konsep mendapatkan cuan yang banyak untuk mensukseskan sebuah kegiatan.
Namun, dalam pembuatan proposal kerap kali membuat para donatur atau instansi justru pusing saat membaca isinya.
Terlebih saat melihat rincian dana kegiatan dalam proposal yang kebanyakan ribet karena menyatukan semua item kebutuhan.
Sebenarnya untuk bisa memudahkan para donatur membaca, sebaiknya rincian dana terkonsep dengan sangat sistematis.
Baca Juga: Cara Kelompok 40 KKM Tematik Untirta Bentuk Kampung Berkualitas, Gandeng BKKBN Gelar Seminar
Langkah awal yang harus dilakukan adalah memisahkan kebutuhan setiap seksi dalam kepanitiaan yang dianggarkan dalam rincian dana, misalnya seksi acara dalam tabel hitungan dan rincian tersendiri, lalu ada juga anggaran publikasi dekorasi dan dokumentasi (Pubdekdok), atau seksi konsumsi dan seksi lainnya yang dibutuhkan dalam kepanitiaan.
Selanjutnya, dahulukan seksi yang memiliki minim item kegiatan dan anggaran. Hal itu dimaksudkan agar calon donatur tidak terlalu rumit melihat kebutuhan.
Jadi tabel seksi yang paling minim item kebutuhan paling atas dan menyusul berikutnya.
Lalu, selain menyertakan nominal dalam jumlah total keseluruhan anggaran. Anda juga harus menyertakan berupa kalimat atau katanya juga harus ditebalkan atau bold. Misalnya, Rp55.550.000 dengan kalimat Lima Puluh Lima Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah.
Itu dimaksudkan, untuk memudahkan para donatur membaca jika angka mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah yang lumayan ribet.
Tidak hanya itu, dalam mencantumkan angka tidak boleh keriting, alias terlalu banyak satuan puluhan dibelakang. Artinya, angka harus dibulatkan cukup ribuan saja, misalnya Rp55.555.000, jangan Rp55.555.550.
Baca Juga: SDN Labuan 7 Sukses Gelar Puncak Tema 6 Bertema Cita-citaku
Efeknya jika anda menyertakan sampai puluhan akan menjadikan angka total juga semakin banyak dan dalam penjumlahan terlalu rumit.
Dalam memasukan angka kebutuhan sebisa mungkin anda sudah melakukan survei harga di pasaran, sehingga para donatur juga percaya dan yakin jika anggaran tidak dilakukan markup dan terkesan asal-asalan mencantumkan harganya.
Lalu, dalam menginventarisir kebutuhan diharapkan sebisa mungkin sangat efektif dan efisien. Bahkan, sebisa mungkin anda tidak mencantumkan kebutuhan lain-lain, atau kebutuhan tidak penting seperti membeli uang Lelah panitia atau rokok.
Demikian proposal rincian anggaran dana yang bisa menjadi referensi anda untuk bisa meyakinkan para donatur, sehingga donator tidak segan-segan memberikan donasi mendukung dan mensukseskan kegiatan. (***)