BANTENRAYA.COM – Banjir besar melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat 27 Januari 2023.
Setidaknya ada 7 kelurahan yang terdampak banjir di Manado dengan ketinggian bervariasi.
Terparah, ada daerah yang sampai terendam leher orang dewasa seperti di Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil Manado.
Baca Juga: Tega, Ibu Kandung di Pandeglang Bunuh Anaknya Sendiri yang Baru Lahir Karena Motif Ini
Pemerintah, polisi, dan TNI bahu membahu menyelamatkan dan mengevakuasi masyarakat yang terjebak.
Banjir yang terjadi di Manado juga sampai menggenangi Bandara Sam Ratulangi.
Kelurahan yang terdampak ialah Kelurahan Bailang, Kelurahan Mahawu, dan Kelurahan Dendengan Dalam. Selain itu, Kelurahan Paal 2 (kompleks Kubur Cina), kompleks belakang pasar segar Paal 2, Kelurahan Kairagi, Kelurahan Ternate Tanjung, dan Kelurahan Sumompo.
Baca Juga: Profil Yayu Unru Pemeran Jenderal TNI di Series The Last Of Us: Ternyata Aktor Senior Indonesia
Sebelum banjir terjadi, tepatnya pada 19 Januari 2023, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kota Manado.
Presiden Jokowi meresmikan bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara yang lokasinya di atas Kota Manado.
“Tahun 2014, banjir bandang melanda Kota Manado. Dua tahun kemudian, pemerintah mulai membangun Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara yang lokasinya di atas Kota Manado. Hari ini saya meresmikan bendungan yang diharapkan mereduksi potensi banjir di Kota Manado itu,” kata Jokowi dalam akun twitternya @jokowi dikutip bantenraya.com Jumat 27 Januari 2023.
Bendungan Kuwil Kawangkoan sendiri dibangun dengan dana Rp1,9 triliun di tahun 2014.
Mengapa banjir besar masih terjadi?
Sekretaris Pemprov Sulawesi Utara Steven Kepel mengatakan Bendungan Kuwil Kawangkoan ini untuk mencegah kiriman air dari daerah atas yang mengalir di Sungai Tondano.
Sementara banjir yang ada saat ini berasal dari Sungai Bailang yang berbeda dengan aliran Sungai Tondano.
“Bendungan Kuwil Kawangkoan itu di Sungai Tondano yang meluapkan sungai yang lain,” katanya. ***
