BANTENRAYA.COM – Sebanyak 1.600 lebih karyawan PT Nikomas diminta untuk mengundurkan diri sukerela atau dalam bahasa halus di-PHK.
Beruntungnya, para karyawam PT Nikomas tersebut sudah memiliki kemampuan sehingga tidak terlalu sulit jika melamar kembali bekerja.
Sayangnya untuk di Banten, lowongan kerja buruh pabrik masih minim, terlebih seperti yang di pabrik PT Nikomas yang merupakan industri padat karya, yang merekrut ribuan karyawan saat bekerja.
Baca Juga: Amalan Doa Panjang Umur di Bulan Rajab Menurut Rasulullah SAW, Mudah Dihafal dan Sangat Dianjurkan
Namun, kabar baiknya untuk para karyawan tersebut masih punya kesempatan untuk bisa bekerja di luar negeri yakni Malaysia atau negeri Jiran.
Sebab, menurut Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP3MI Banten ada sebanyak 3.000 lowongan kerja sektor formal di pabrik, industri dan perkebunan di Malaysia.
Terlebih, untuk ukuran penghasilan atau gaji kasih lebihbbesar bahkan sampai 2 kali lipat dari Upah Minimum Provinsi atau UMP Banten yang hanya sebesar Rp2,6 juta saja.
Baca Juga: Anies Baswedan Mampir untuk Sholat Dzuhur di Masjid Agung Ar Rahman Pandeglang
Pelaksana tugas atau Plt Kepala BP3MI Banten Dharma Saputra menjelaskan, jika ada sebanyak 12.000 pekerja migran sektor formal yang sudah diberangakatkan pada 2022.
Untuk warga Banten masih dibawah 1.000, untuk tahun 2023 akan ada kuota target 3.000 warga Banten yang diharapkan bisa diberangkatkan.
“Semuanya sektor formal yang berangkat. Karena memang kami sediakan sektor formal,” katanya saat melepas 50 pekerja migran Indonesia di Halaman Pemkot Cilegon, Selasa 24 Januari 2023.
Baca Juga: Peringatan Isra Miraj 2023 Kapan? Cek Tanggal Libur Nasional di sini!
“Itu langsung dari user penyedia tenaga kerja, baik pabrik, industri dan perkebunan,” ucapnya.
Artinya, dengan angka tersebut minat warga banten masih minim. Padahal sektor yang dibuka adalah sektor formal.
“Kami dapat kesempatan dari user pemberi kerja untuk sektor formal. Artinya ini sangat menguntungkan dan bagus. Sebab, orang yang punya kemampuan dibutuhkan,” ujarnya.
Baca Juga: Petani di Lampung Buang Tomat ke Sungai, Geram Sudah Panen Besar tapi Harga Pasaran Malah Anjlok
Sarifullah salah satu pekerja migran Indonesia atau PMI asal Kota Cilegon menjelaskan, jika dirinya berangkat sebagai pekerja maintenance lift.
Ia akan mendapatkan gaji bersih sebesar Rp5 juta belum termasuk lembur dan tunjangan lainnya.
“Saya berangkat ke Malaysia bekerja sebagai teknisi perbaikan lift. Iyah (Rp5 juta) setiap bulannya gajih yang diberikan,” katanya, Selasa 24 Januari 2023.
Baca Juga: Pemasang Spanduk Dukung Anies Tegakkan Khilafah di Banten Pakai Mobil Mitsubishi Strada Silver
Sarifullah menyampaikan, bekerja ke Malaysia menjadi alternatif karena selama ini sulit mendapatkan pekerjaan formal di Kota Cilegon.
“Yah agak sulit, jadi karena ada kesempatan makanya berangkat dan ikut tes serta sertifilasi yang dilakukan,” pungkasnya. ***



















