BANTENRAYA.COM – Bagi kalian yang sudah menonton film Sri Asih pasti menyaksikan adegan tarian ritual bersatunya Alana dan Dewi Asih.
Jika disaksikan dengan seksama, selain gerakan tarian, ada mantra yang dibaca saat melakukan tarian untuk menjadi Sri Asih.
Mantra yang kalian dengarkan saat menyaksikan tarian ritual Sri Asih itu disebut Suluk.
Baca Juga: Walikota Cilegon Helldy Agustian Girang Prancis Segel Tiket 16 Besar Piala Dunia, Ini Komentarnya
Dalam artikel ini, kita tidak membahas tentang Suluk atau mantra yang mengiringi tarian ritual untuk menjadi Sri Asih.
Artikel ini akan membahas soal tarian ritual bersatunya Alana dan Dewi Asih menjadi Sri Asih, sebagaimana yang dipaparkan oleh akun Twitter @AswinDafri.
Menurutnya, seperti yang dijelaskan sang sutradara Sri Asih Upi dan penulis skenarionya Joko Anwar, betapa sakralnya ritual ini.
Baca Juga: Kapan Film Qorin Tayang di Bioskop? ini Jadwal Rilis dan Sinopsisnya
Setiap titisan Sri Asih selalu melaksanakan tarian ritual tersebut dengan Jarit atau kain batik. Lokasi dan caranya pun sama selama ratusan tahun. Termasuk yang dilakukan oleh Nani Wijaya, titisan Sri Asih sebelum Alana.
Tarian ritual tersebut sekilas sama seperti Tari Serimpi tetapi terkesan lebih kokoh.
Tari Serimpi sendiri awalnya bermakna sebagai tari perjuangan bagi kaum wanita.
Tari Serimpi mengalami perubahan setelah perjanjian Giyanti yang memecah Mataram menjadi dua daerah yaitu Ngayogyakarta (Jogja)
Dan Surakarta (Solo).
Nah, tarian ritual yang dibawakan oleh Alana tersebut, dilihat dari gerakannya usianya jauh lebih tua karena mencakup dasar-dasar kekuatan wanita.
Sedangkan, Tari Serimpi sendiri merupakan salah satu tarian tertua yang dibuat oleh Sultan Agung Circa pada 1613.
Tarian tersebut juga masuk ke dalam tarian yang sakral. dahulu tarian ini tidak boleh dipentaskan di luar lingkungan Keraton dan hanya dibawakan pada momen-momen tertentu saja.
Tetapi sejak 1920, Tari Serimpi dimasukkan menjadi salah satu mata pelajaran di Taman Siswa dan dalam perkumpulan tari atau karawitan Kridha Beksa Wirama.
Setelah Indonesia merdeka, Tari Serimpi mulai berkembang ke kampus-kampus.
Filosofi Tari Serimpi adalah ‘Melawan dengan Kelembutan’. Walaupun Makan Serimpi sebenarnya diambil dari kata impi atau mimpi
Jika dari kita lihat dari sisi Alana, baik menari ataupun bertarung, ada kesamaannya. Ada tempo , ritme, dan momentum yang sama.
Bahkan saat Sri Asih sebelum berkata ‘Marah bukan sifat saya’ ada handsign atau gestur tangan gerakan tari yang memiliki makna tertentu.
Posisi tangan Alana itu disebut dengan posisi Ngithing atau Nyekithing.
Biasanya setelah gerakan itu dilakukan akan tersambung ke gerakan berikutnya dimana akan berganti gesture tangannya.
Bumilangit Cinematic Universe dengan pintar menggunakan gestur itu seakan-akan seperti sebuah ‘kunci’.
Jika gestur gerakan tangan Alana dalam Sri Asih diperhatikan dengan seksama. Saat ritual dan saat Roh Setan dan Dewi Api mencoba memanipulasi Sri Asih untuk mengakses kemampuan maksimalnya, tangan Sri Asih Ngithing dan keluarlah Bolo Sewu.
Itu bisa diartikan dalam setiap kelembutan tarian terdapat kekuatan.
Terbukti, ketika Alana melakukan tarian ritual, otot tendon dan bicepnya terlihat jelas.
Demikian pembahasan singkat terkait gerakan tarian ritual saat bersatunya Alana dan Dewi Asih menurut pendapat yang dipaparkan oleh akun Twitter @AswinDafri.
Namun dirinya juga meminta agar masyarakat bisa mengoreksi dan menambahkan jika ada yang mengetahui informasi tentang tarian ritual sakral antara Alana dan Dewi Asih. *

















