BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mencak-mencak di acara sosialisasi dan peluncuran aplikasi pinjam antar buku atau pintar buku, di hotel Wisata Baru, Kota Serang, Selasa 22 November 2022.
Subadri Ushuludin naik pitam setelah mendapat laporan anggaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau DPK Kota Serang dipangkas Rp1,7 miliar oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD Kota Serang.
Subadri Ushuludin mengaku tersulut emosi setelah mendapat laporan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar untuk DPK Kota Serang tahun 2023 didelet.
Baca Juga: 5 Kali Gagal Jadi Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi, Kabupaten Serang Janji Rebut Piala Bergilir
“Tadi saya kepancing, karena laporan bahwa perpustakaan kok segini lagi mepetnya. Masih juga didelete,” kata Subadri Ushuludin, kepada Banten Raya.
Menurut Subadri Ushuludin, bila anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk DPK Kota Serang tahun 2023 didelet, maka dipastikan kegiatan DPK untuk tahun depan tidak berjalan.
“Nggak bisa. Artinya kalau Rp1,7 miliar itu udah nggak ada. Yang ada cuma gaji dengan honor. Selain itu ngga ada. Dan mereka mau kayak gimana,” jelas dia.
Baca Juga: Cegah Aksi Tawuran Pelajar, Satpol PP Kaupaten Serang Razia Siswa Sedang Nongkrong
“Tapi kalau untuk hal sosialisasi, di perpustakaan ini ada dua bidang. Ada perpustakaan dan kearsipan. Dua-duanya sudah nggak ada lagi dalam rangka mau pojok baca segala macam. Yang ada cuma gaji sama honor,” terangnya.
Meski anggaran Rp1,7 miliar didelet, Subadri Ushuludin mengaku tetap berpikiran positif dengan keputusan tersebut.
Subadri Ushuludin beranggapan mungkin penghapusan anggaran Rp1,7 miliar, karena ada hal yang lebih penting.
Baca Juga: UPADTE Kode Redeem FF Free Fire 23 November 2022, Banjir Diamond dan Skin Epic Gratis
“Tapi kita masih positif aja. Kali aja masih ada, tapi tadi saya diperintahkan pak wali suruh ke sana (TAPD),” katanya.
Terkait acara sosialisasi dan peluncuran aplikasi pinjam antar buku (pintar buku), Subadri Ushuludin mengaku sangat mengapresiasi, karena dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat.
“Tapi terkait tentang hal kegiatan peluncuran aplikasi ini sangat apresiasi,” tutur Subadri Ushuludin.
Baca Juga: Profil Herve Renard, Pelatih yang Buat Shaf Pertahanan Arab Saudi Tak Bisa Ditembus Argentina
Kepala DPK Kota Serang Tubagus Urip Henus Surawardhana mengatakan, dengan dipangkasnya anggaran sebesar Rp1,7 miliar, maka kegiatan DPK Kota Serang tahun depan tidak bisa menjalan program.
“Jadi saya sebagai kepala dinas yang baru kaget dengan anggaran ada pemotongan Rp1,7 miliar dengan dalih apapun, karena ini persoalannya sudah dibahas di Banang,” katanya.
“Pak Mad Buang saja anggota Banang. Ketika saya laporin dia terkaget-kaget. Artinya dia sendiri nggak tahu ini ada apa,” katanya.
Baca Juga: Arab Saudi Taklukkan Argentina di Piala Dunia 2022, Sandiaga Uno: Tak Disangka, Ingat 15 Tahun Lalu!
Urip pun mengaku legawa dan tetap positif thinking dengan penghapusan Rp1,7 miliar itu. Ia beranggapan mungkin pemangkasan anggaran Rp1,7 miliar, karena ada hal yang lebih urgen.
“Tapi saya sesuai dengan prinsip pak wakil, dan saya juga mantan sekda, maka kita tetap positif thinking aja. Mungkin ada hal-hal yang lebih urgen,” ungkapnya.
“Tapi saya mencoba nanti setelah dari sini saya menghadap kalau memang bisa jangan segitu. Syukur-syukur Rp1,7 nya nggak jadi kemudian ditambahin. Jadi kita coba komunikasi,” katanya.
Baca Juga: Profil Herve Renard, Pelatih yang Buat Shaf Pertahanan Arab Saudi Tak Bisa Ditembus Argentina
“Apapun keputusan di sana kalau harus diambil ya sudah diambil. berarti kita hanya ke kantor ya tidur-tidur. Nggak ada program. Karena kalau kita tidak masuk juga kita salah,” ucap Tubagus Urip Henus Surawardhana.
“Jadi minimal kita kewajibannya masuk pagi selebihnya kalau ada pelayanan ya pelayanan kalau tidak ada ya udah. Jadi internal kedinasan aja, gak ada pengembangan,” tandas dia.
Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Mad Buang mengatakan, banyak pojok baca di Kota Serang yang kurang berfungsi.
Ia berharap melalui program ini minat baca masyarakat akan lebih meningkat
“Saya berharap kedepan kaitan anggaran pun kami tidak akan menyerah,” katanya.
Menanggapi hal itu, Ketua TAPD Kota Serang yang juga Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, anggaran sebesar Rp 1,7 miliar DPK Kota Serang bukan dipotong, melainkan dirasionalisasi.
Baca Juga: Drakor Weak Hero Class 1 Lanjut Season 2? Simak Penjelasan Selengkapnya
“Bukan dipoting tp dirasionalisasi.sdh kita tambahkan lg age giat perpus berjalan. Karena ada penerimaan P3K sekitar 1.500 orang dan yang harus kita siapkan 61 milaran, makanya dirasionalisasi,” jelas Nanang Saefudin. ***



















