BANTENRAYA.COM – Polisi Turki menahan 22 orang yang diduga memiliki peran dalam peristiwa bom dipusat Kota Instanbul, Turki, Minggu 13 November 2022.
Kabar Polisi Tukri tangkap 22 orang terkait bom Istanbul diungkapkan Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dikutip Bantenraya.com dari Twitter @anadoluagency, kantor berita Turki, Senin 14 November 2022.
Tindakan cepat Polisi Turki tersebut sebagai respons dari ledakan itu melukai para pejalan kaki di Istiklal Avenue, salah satu tempat populer di Istanbul.
Baca Juga: Tukarkan Sebelum Mabar! Kode Redeem ML Mobile Legends 15 November 2022 Terupdate Penuh Hadiah
Sebanyak 6 orang telah dinyatakan tewas dan 81 orang lainnya mengalami luka-luka karena ledakan bom.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Turki, TRT, Soylu mengatakan, tersangka kemungkinan berasal dari Partai Pekerja Kurdi (PKK/PYD) yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh negara tersebut.
Tak hanya itu ia juga mengklaim bahwa target serangan pengeboman itu berada di Kobani, sebuah kota di Suriah Utara.
Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Dakwaan JPU Lucu Gara-Gara Disebut Edit Foto Dito Mahendra
Di mana pasukan Turki telah melakukan operasi terhadap milisi Kurdi Suriah dalam beberapa tahun terakhir
“Organisasi teroris PKK/PYD dalam kerangka temuan kami. Dalam waktu dekat, kami akan menunjukkan kepada mereka hadiah di mana mereka yang menyebabkan rasa sakit ini dapat mengalami lebih banyak lagi rasa sakit,” katanya.
Seperti diketahui bahwa bom tersebut sengaja ditaruh di area padat pejalan kaki yang biasanya diisi oleh para turis dan warga lokal di Istiklal Avenue di pusat Kota Istanbul.
Baca Juga: Jangan Hanya Elite yang Merasakan, Program PATEN KIB Harus Jelas dan Langsung ke Jantung Rakyat
Di sisi lain PKK merupakan partai kerja Kurdistan yang telah masuk dalam daftar hitam kelompok teroris oleh Ibu Kota Turki.
Bahkan PKK juga telah melakukan pemberontakan untuk pemerintahan Kurdi di Turki tenggara sejak tahun 1980-an,
Sementara itu dari media Turki Ombudsman RTÜK, memberlakukan larangan sementara untuk menyebarluaskan video ledakan, mencegah penyiar menayangkan saat ledakan terjadi atau setelah kejadian ledakan di Istanbul.
Baca Juga: Tanggapi Soal Tol Tangerang Merak Banjir, Ini Jawaban Astra Tol Tamer Selalu Pengelola Jalan Tol
“Untuk menghindari siaran yang dapat menimbulkan ketakutan, kepanikan, dan kekacauan di masyarakat dan dapat melayani tujuan dari organisasi teroris,” ujar RTÜK.
Pihak berwenang di Turki juga membatasi akses ke platform media sosial termasuk Twitter, Instagram, YouTube dan Facebook setelah serangan pengeboman di Istanbul tersebut.
“Akses informasi sangat penting di saat darurat. Penelitian menunjukkan bahwa pembatasan media sosial meningkatkan misinformasi setelah.
Baca Juga: Preman Pensiun 7 Segera Tamat, Season 8 Lanjut di Bulan Puasa 2023? Aris Nugraha Bersuara
Merespons kejadian pengebooman, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan.
“Doa saya untuk para korban dan keluarga, dan harapan saya atas pemulihan bagi semua yang terluka,” tulis Steinmeier.
“Di momen yang mengejutkan ini, kami bersama warga Istanbul dan rakyat Turki,” tambahnya.
Baca Juga: Profil Youssofa Moukoko Pemain Termuda Timnas Jerman, Usianya Belum genap 18 Tahun
AS juga sampaikan belasungkawanya kepada Turki dan berjanji akan bahu membahu bersama Turki dalam memerangi terorisme.
“Doa kami bersama mereka yang terluka dan duka cita yang mendalam kami sampaikan bagi mereka yang kehilangan orang-orang tercinta,” kata sebuah pernyataan dari Gedung Putih.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan belasungkawanya melalui Twitter resminya di @EmmanuelMacroh
“Di saat kita memperingati mereka yang gugur pada 13 November 2015, warga Turki juga diserang tepat di jantung mereka, Istanbul,” kata Macron merujuk pada serangan di teater Bataclan dan tempat lainnya di Paris tujuh tahun lalu.
“Kami turut merasakan sakit yang kalian rasakan. Turut berduka cita. Kami bersama kalian dalam perang melawan terorisme,” tambahnya. ***